Inilah Rahasia Mistis Tusuk Konde Bu Tien Soeharto

27 Mei 2022, 20:54 WIB
Soeharto. /Antara

PRIANGANTIMURNEWS- Soeharto adalah presiden yang sangat dekat dengan dunia mistik kejawen.

Ia suka mengusung benda-benda keramat atau barang bertuah, termasuk benda-benda dari keraton Surakarta.

Ia juga membawa topeng Gajah Mada yang berasal dari Bali ke Istana Merdeka. Kita tahu, Gajah Mada adalah maha Patih, Majapahit yang berhasil menyatukan Nusantara.

Barangkali, topeng tersebut diharapkan bisa memberi kekuatan spiritual sehingga Soeharto bisa menyerupai Gajah Mada yang mampu menyatukan Nusantara.

Selain itu, Soeharto juga mendatangkan Gong keramat dan keris-keris. Di tengah tuah-tuah yang bertebaran di sekelilingnya, segala yang diucapkan Soeharto diharapkan menjadi ampuh.

Baca Juga: Emmeril Khan, Anak Sulung Ridwan Kamil Hingga Kini Belum Diketemukan

Setelah Soeharto tidak lagi berkuasa, orang tidak lagi membicarakan benda-benda keramat itu, tapi, ada rahasia di balik tusuk konde Bu Tien yang hingga sekarang menghilang.

Konon, tusuk konde itu dianggap menjadi kekuatan Soeharto. Hal itu masuk akal karena jika dilihat dari setiap penampilan resmi Bu Tien, ia selalu memakai kebaya dan tusuk konde.

Menurut para penasihat spiritualnya, Bu Tien punya banyak dukungan spiritual sehingga bisa menjadikan Soeharto pemimpin bangsa.

Setelah kematian Bu Tien pada tanggal 28 April 1996, tusuk konde itu menghilang dan menurut sebuah sumber, benda itu ditemukan di petilasan pertapaan panembahan Senopati yang dikenal dengan sebutan Banglampir di Girisekar Panggang Gunung Kidul.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Tangkap 11 Karyawan Pinjol, Terancam Penjara 10 Tahun

Benar atau tidaknya, tidak ada yang dapat memastikan, tetapi cerita yang berkembang demikian adanya.

"Untuk bisa mendapatkan tusuk konde itu, seorang harus menjemputnya ke puncak gunung Mahenoko atau Gunung Lanang di Desa Blingbing Kelurahan Girisekar, Kecamatan Panggang, Gunung Kidul," ujar salah seorang guru spiritual yang merahasiakan namanya.

Ketika tusuk konde itu hilang, seharusnya Soeharto tidak usah berambisi menjadi presiden karena ia tak lagi memiliki pendamping.

"Namun karena Soeharto, melanggar sumpahnya sendiri, akhirnya lengser," kata Eddy Agan, salah satu penasehat spiritual yang pernah mengingatkan Soeharto tentang sumpahnya.

Baca Juga: Kepergian Buya Syafii Sebagai Guru Besar dan Tokoh Bangsa Meninggalkan Teladan yang Baik untuk Anak Muda

Dalam tradisi kepercayaan kalangan tertentu, tusuk konde itu bisa jadi rebutan bila belum ditemukan. Mereka yang memperebutkan adalah orang-orang yang berambisi menjadi pemimpin.

Tak mengherankan, jika orang-orang pun datang ke Banglampir karena menganggap lokasi itu sebagai tempat Wahyu keraton untuk Panembahan Senopati sehingga ia bertahta di Kerajaan Mataram.

Soejono Hoemardani yang di sebut-sebut sebagai guru spiritual Soeharto pernah menginformasikan, selain tusuk konde, mantan presiden RI tersebut juga menyimpan kembang Wijaya Kusuma.

Baca Juga: KASUS SUBANG TERUPDATE: Diduga Pelakunya Bukan Orang Lain

Kembang itu diperolehnya dari Nusakambangan, kemudian dibawa ke Cendana."kembang itulah yang secara spiritual menopang semua kehebatan dan keberuntungan Soeharto," katanya, sebagaimana pernah disampaikannya kepada H.M Nasruddin Anshoriy Ch.

Kebiasaan mengusung berbagai benda keramat atau barang bertuah ternyata juga sempat membuat Soeharto kapok. Misalnya, upaya membawa benda-benda pusaka dari Keraton Surakarta itu sempat terganjal oleh kurangnya syarat atau kekuatan spiritual yang dimiliki dirinya.

Akhirnya, Soeharto harus mengembalikan benda-benda pusaka itu setelah terjadi banjir besar dan kebakaran hebat yang pernah melanda Surakarta.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Buku Dunia Batin 2 Macan Asia

Tags

Terkini

Terpopuler