UNIK! Warga BRP Panglayungan Tasikmalaya Upacara HUT ke 78 Kemerdekaan RI dengan Adat Sunda

17 Agustus 2023, 20:48 WIB
Kompol (Purn) Dikdik Rohim Hadi, SH dengan mengenakan pakaian adat Sunda menjadi Komandan upacara HUT ke 78 Kemerdekaan RI di lapang RW 13 Perum BRP Panglayungan Kota Tasikmalaya, Kamis 17 Agustus 2023 /Muhamad Romli/PRIANGANTIMURNEWS

PRIANGANTIMURNEWS - Upacara HUT ke 78 Kemerdekaan, yang dilakukan warga BRP Panglayungan Kota Tasikmalaya Kamis 17 Agustus 2023 berbeda dengan upacara yang dilakukan warga yang lain.

Biasa saat upacara peserta menggunakan baju jas, tetapi tidak dengan yang dilakukan warga BRP Panglayungan Kota Tasikmalaya.

Saat upacara HUT ke 78 Kemerdekaan RI, petugas dan peserta menggunakan adat sunda.

Baca Juga: Peringati HUT ke 78 Kemerdekaan RI, Warga Perum BRP Kota Tasikmalaya Gelar Upacara Bendera Unik!

Peserta upacara perempuan memakai busana kebaya dengan anggun dan peserta pria ada yang memakai 'baju pangsi' dengan tutup kepala khas Sunda yakni bendo atau iket.

Bukan hanya pakaian adat Sunda yang mendominasi pakaian peserta upacara, tapi bahasa pengantar yang dipakai pembawa acaranya-pun menggunakan Bahasa Sunda.

Nuansa Sunda juga begitu terasa pada kelompok paduan suaranya 'Gita Swara BRP'. Busana kelompok paduan suara ini juga memakai pakaian Sunda yang elegan.

Baca Juga: Berkah! Majelis Taklim Rahmatullah BRP Kota Tasikmalaya Santuni Ratusan Anak Yatim dan Dhuafa!

Ketua Panitia HUT ke 78 Kemerdekaan BRP Panglayungan H.Nana Nur Sumarna, S.Pd, M.M., mengatakan upacara HUT ke 78 Kemerdekaan RI di perum BRP Panglayungan memang beda dengan yang lain.

Dalam upacara menggunakan adat sunda, tetapi tanpa mengubah pakem.

Para peserta dalam upacara itu menggunakan pakaian adat, pria menggunakan pangsi, bendo dan ibu ibu memakai pakaian kebaya.

"Apa ditampilkan patut dilestarikan. Perpaduan nasionalisme dengan budaya tradisional, pakaian sunda," ujar Nana yang juga Ketua DKM Rahmatullah itu.

Baca Juga: Sambut Tahun Baru Islam 1445 Hijriyah, DKM Rahmatullah Perum BRP Gelar Istigosah dan Doa Bersama

Mengenai kendala, memang ada namun bisa diatasi. Kendala itu karena para petugas upacara harus menggunakan bahasa dan pakaian sunda.

Termasuk dalam tata upacara walaupun dengan adat sunda tetapi mutlak harus menaati pakem upacara bendera.

"Itu saja kendalanya, tapi semua bisa diatasi. Ini berkat kekompakan semua warga untuk mewujudkan BRP ngahiji. BRP bersatu," katanya.

Uniknya lagi, meski upacara dengan adat Sunda. Namun peserta berasal dari beragam budaya, ada dari Jogja, Jateng, Menado, Padang.

Bahkan komandan upacara juga bukan orang sunda, tetapi dari Yogyakarta. Dan ternyata bisa juga.

Baca Juga: Haflah Akhirussanah RA Rahmatullah BRP Tasikmalaya Berlangsung Khidmat, Ini Pesan dari Ustadzah Hj Eka Trifera

"Bagus itu, pak Kompol (Purn) Dikdik Rohim Hadi, ternyata bisa jadi komandan dengan bahasa Sunda," kata Nana sambil menyebutkan bahwa Pembina upacara juga pensiunan Jenderal, yakni Brigjend Pol (Purn) Aan Iskandar.

Disinggung mengenai apa makna pelepasan burung merpati. Menurut Nana itu sebagai simbol kemerdekaan. Jadi setelah merdeka rakyat merasakan kegembiraan.

"Awalnya akan ada balon, kembang api, meriam tapi takut mengganggu yang sedang sakit. Balon juga takut nyangkut di kabel listrik," katanya.

Tokoh masyarakat yang juga penasehat Panitia HUT ke 78 Kemerdekaan Evi Hilman menambahkan bahwa pelepasan merpati sebagai simbol kebebasan.

"Merpati lepas dari Kerangkeng itu simbol kebebasan," katanya.

Nana Nur Sumarna berharap, upacara dengan adat Sunda bisa ditetapkan juga di pemerintahan.

Kelompok Paduan suara yang diisi para remaja harapan bangsa ini disamping menyanyikan lagu Indonesia Raya saat pengibaran bendera merah putih, juga membawakan lagu-lagu Sunda yang indah.

Walaupun Upacara Bendera ini digelar dengan konsep Sunda tetapi aturan dan prosedurnya tetap menggunakan aturan atau tata cara Upacara Bendera resmi dari pemerintah.

Pelaksanaan Upacara Bendera memperingati detik-detik Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-78 dengan konsep mengangkat kearifan lokal ini merupakan yang kedua kalinya diselenggarakan. ***

Editor: Muh Romli

Tags

Terkini

Terpopuler