Bumerang Berusia 300 Tahun Ditemukan di Australia Selatan

- 17 November 2021, 19:04 WIB
Ilustrasi Bumerang asli Australia.
Ilustrasi Bumerang asli Australia. /Pixabay/

PRIANGANTIMURNEWS- Pasti sebagian dari kamu pernah mendengar kata 'Bumerang'. Lantas, apa sih bumerang itu? Bumerang sendiri adalah senjata lempar khas suku Aborigin dari Australia yang digunakan untuk berburu.

Terdapat sebuah penelitian baru yang dipublikasikan di Australian Archaeology, telah menganalisis koleksi langka bumerang yang tidak dapat kembali yang ditemukan di Australia Selatan.

Bumerang itu dilaporkan berusia lebih dari 300 tahun atau setara dengan masa sebelum serbuan orang-orang Eropa ke Australia.

Baca Juga: Benarkah Air Lemon Hangat Bisa Turunkan Berat Badan?

Bumerang itu dilaporkan ditemukan di dasar sungai Cooper yang berada dekat Innamincka di ujung timur laut Australia Selatan saat kondisi kekeringan pada tahun 2017 dan 2018. Bumerang tersebut ditemukan Jason Litherland dari Taman Nasional dan Margasatwa Australia Selatan dan Katheryn Litherland selaku penduduk asli.

Mereka sempat melakukan proyek untuk menganalisis artefak ini. Hal ini dilakukan oleh penduduk asli di Australia Selatan, Yandruwandha Yawarrawarrka yang melakukan kerja sama dengan Australian Heritage Services, Flinders University, dan Australian Nuclear Science and Technology Organization untuk mendokumentasikan dan lakukan penanggalan radiokarbon untuk menentukan usia dari bumerang itu.

Hasil dari penanggalan radiokarbon telah mengungkapkan bumerang itu hadir dengan usia sekitar 1650-1830 M dan digunakan pada rentang waktu yang berlangsung selama lebih dari 3 abad. Selama ini, diketahui bahwa bumerang terkenal dipakai penduduk asli Australia untuk berburu hewan seperti kanguru dan emu.

Baca Juga: MITOS Kejatuhan Cicak Masih Dipercaya oleh Masyarakat, Salah Satunya Beri Tanda akan Jatuh Sakit, Yuk Simak!

Hanya, sekarang terdapat hasil analisis yang mengatakan bahwa pada masa lalu, bumerang hadir dengan "masa lalu beragam". Melihat hal itu, Profesor Amy Roberts dari Flinders University beri komentarnya.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Instagram @faktadanmitos


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x