Mitos Gerhana Matahari Menurut Primbon

- 15 Januari 2022, 23:50 WIB
Ilustrasi Gerhana Matahari total 4 Desember 2021
Ilustrasi Gerhana Matahari total 4 Desember 2021 /pixabay

PRIANGANTIMURNEWS- Gerhana matahari merupakan fenomena alam dimana posisi bumi, bulan, dan matahari berada dalam posisi sejajar, sehingga hal ini akan menghalangai cahaya matahari yang jatuh ke bumi, terutama tepat dititik jatuhnya bayangan bulan.

Berkaitan dengan hal tersebut, di masyarakat telah berkembang cerita mitos mengenai gerhana matahari.

Dalam mitos tersebut diceritakan sebagai peristiwa dimana matahari dimakan oleh sosok Bathara Kala.

Peristiwa itu sendiri terjadi konon karena Bathara Kala menginginkan keabadian dalam hidupnya.

Baca Juga: Anda Harus Tahu, Ini Manfaat Sedekah

Sehingga dia berusaha untuk mencari air keabadian atau Tirta Amerta. Air ini berada dikediaman para dewa di nirwana, dan untuk masuk kesana bukanlah perkara mudah.

Namun dengan kesaktiannya, Bathara Kala akhirnya berhasil menembus kawasan terlarang tersebut dan mengambil air suci Tirta Amerta.

Untung saja hal ini diketahui oleh Bathara Guru yang langsung memenggal kepala Bathara Kala saat mulai meminum airnya. Air yang baru masuk di kerongkongan itu benar-benar menunjukkan kekuatannya.

Baca Juga: Bakamla RI Beri Bantuan Medis ABK Kapal AS Positif Covid-19 di Perairan Natuna

Meski kepala Bathara Kala telah terpisah dari badannya, kepala tersebut masih tetap hidup, sedangkan badannya jatuh ke bumi dan berubah menjadi lesung.

Demi membalas perbuatan Bathara Guru, Bathara Kala bersumpah untuk menciptakan kegelapan dimuka bumi. Caranya yaitu denga menelan matahari yang merupakan sumber terang dan kehidupan dimuka bumi.

Karena itulah, agar Bathara Kala kembali memuntahkan matahari yang ditelannya, manusia di bumi berusaha menyelamatkan matahari dengan memukul-mukul tubuh Bathara Kala yang telah berubah menjadi lesung.

Baca Juga: Drama Our Beloved Summer Bagikan Potongan Gambar Kim Da Mi dan Choi Woo Shik yang Kencan Romantis

Tujuannya agar Bathara Kala merasa kesakitan dan memuntahkan kembali matahari yang telah ditelannya, sehingga bumi bisa terang kembali.

Matahari diibaratkan sebagai alam yang merupakan sumber kehidupan yang keberadaannya harus selalu dijaga demi kelangsungan hidup seluruh mahluk dimuka bumi.

Bathara Kala diibaratkan sebagai nafsu atau keserakahan manusia yang selalu berusaha mengeksploitasi alam. Menumbuk lesung dimaknai sebagai bekerja untuk mencari makan dan menyambung hidup.

Baca Juga: SK Kepengurusan LAZISMU Kabupaten Pangandaran Diserahkan Ketua Muhamadiyah

Sehingga dalam mitos tersebut mengandung arti yang sangat mendalam, bahwa kita sudah seharusnya selalu berusaha menjaga kelestarian alam, sehingga alam senantiasa selalu menghidupi kita.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Primbon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x