Sekolah tersebut didirikan bersumber dari pemikirannya tentang pentingnya pendidikan, terutama kaum perempuan.
Anak laki-laki dan perempuan pribumi bersama-sama bersekolah di sekolah Eropa tersebut bersama dengan anak-anak Belanda.
Diketahui, Lasminingrat anak asuh oleh sekretaris Jendral Pemerintah Hindia Belanda bernama Leyson Norman kala itu.
Berkat pendidikan yang baik, Lasminingrat menjadi sosok perempuan yang punya ketrampilan dalam menulis bahasa Belanda hingga, ia memiliki cita-cita untuk memajukan peran perempuan Nusantara.
Lasminingrat memiliki visi untuk mengangkat derajat perempuan, jauh sebelum era Dewi Sartika dan Kartini.
Berikut peran Laminiingrat dari tahun ke tahun di mulai pada tahun 1879, Lasminingrat melalui buku-buku bahasa Sunda melakukan pendidikan moral, mulai mengajarkan anak-anak.
Baca Juga: Bencana Pergeseran Tanah kembali Melanda Kabupaten Bogor, Satu Vila Rusak berat
Ia pun menyelipkan cerita dari bahasa diluar bahasa Sunda dan disesuaikan dengan budaya Sunda.
Tahun 1907, Lasminingrat mulai membangun dan mengerjakan cita-citanya dalam pendidikan dengan berdirinya Sakola Kautamaan Istri di Pendopo Garut yang dibuka terbatas.