Yuk Cari Tahu Tentang Lasminingrat Yang Jadi Google Doodle hari ini, Simak Profil Singkatnya!

- 29 Maret 2023, 22:14 WIB
sebelum Dewi Sartika dan Kartini, nama Lasminingrat sudah berjasa sejak zaman dahulu.
sebelum Dewi Sartika dan Kartini, nama Lasminingrat sudah berjasa sejak zaman dahulu. /Dinas kebudayaan DIY /

PRIANGANTIMURNEWS - Raden Ayu Lasminingrat atau Lasminingrat muncul dalam Google Doodle hari ini Rabu, 29 Maret 2023.

Kemunculan Lasminingrat dalam tampilan Google Doodle hari ini ternyata bertepatan dengan hari ulang tahunnya yang tepat jatuh pada Rabu, 29 Maret 2023.

Berikut Gambaran singkat Lasminingrat,
Lasminingrat merupakan perempuan dan pejuang emansipasi yang berasal dari kota dengan julukan kota Intan, yaitu Garut, Jawa Barat.

Baca Juga: Mantan Ketua Komisi Yudisial Jaja Ahmad Jayus Dibacok Orang di Dekat Rumahnya

Beliau lahir di Garut pada 29 Maret 1854 dan tutup usia ada 10 April 1948, tepat di usia 94 tahun.

Lasminingrat sebagai sosok pejuang emansipasi wanita, Lasminingrat juga merupakan pelopor pendidikan pendiri Sakola Kautamaan Istri (sekolah keutamaan perempuan), serta aktivis perempuan dari tanah Sunda.

Dia Lasminingrat adalah anak pertama dari pasangan Raden Haji Muhamad Musa dan Raden Ayu Ria.

Baca Juga: Berikut Jadwal Imsakiyah Wilayah Majalengka, Kamis 30 Maret 2023, atau 8 Ramadhan 1444 H

Merupakan istri dari Bupati terakhir Kabupaten Limbangan setelah berubah nama menjadi Kabupaten Garut, yaitu Raden Adipati Aria Wiratanudatar VII.

Sang ayah, Raden Haji Muhamad Musa berprofesi sebagai penghulu dan sastrawan dari tanah Sunda, serta pendiri sekolah Eropa.

Sekolah tersebut didirikan bersumber dari pemikirannya tentang pentingnya pendidikan, terutama kaum perempuan.

Anak laki-laki dan perempuan pribumi bersama-sama bersekolah di sekolah Eropa tersebut bersama dengan anak-anak Belanda.

Baca Juga: Sinopsis dan Daftar Nama Pemain Film Surga di Bawah Langit, Mulai Tayang 30 Maret di Bioskop Indonesia

Diketahui, Lasminingrat anak asuh oleh sekretaris Jendral Pemerintah Hindia Belanda bernama Leyson Norman kala itu.

Berkat pendidikan yang baik, Lasminingrat menjadi sosok perempuan yang punya ketrampilan dalam menulis bahasa Belanda hingga, ia memiliki cita-cita untuk memajukan peran perempuan Nusantara.

Lasminingrat memiliki visi untuk mengangkat derajat perempuan, jauh sebelum era Dewi Sartika dan Kartini.

Berikut peran Laminiingrat dari tahun ke tahun di mulai pada tahun 1879, Lasminingrat melalui buku-buku bahasa Sunda melakukan pendidikan moral, mulai mengajarkan anak-anak.

Baca Juga: Bencana Pergeseran Tanah kembali Melanda Kabupaten Bogor, Satu Vila Rusak berat

Ia pun menyelipkan cerita dari bahasa diluar bahasa Sunda dan disesuaikan dengan budaya Sunda.

Tahun 1907, Lasminingrat mulai membangun dan mengerjakan cita-citanya dalam pendidikan dengan berdirinya Sakola Kautamaan Istri di Pendopo Garut yang dibuka terbatas.

Sekolah tersebut awalnya hanya untuk kelompok, bangsawan lokal dan priayi dengan hal yang diajar terkait baca, tulis, dan pemberdayaan perempuan.

Pada 1911, Sakola Kautamaan Istri yang didirikan Lasminingrat pindah ke Jalan Ranggalawe dan mulai berkemajuan, dihitung banyaknya jumlah murid mencapai 200 orang terdiri lima kelas.

Tahun selanjutnya, Lasminingrat membuat Sakola Istri di tempat yang saat ini kita kenal sebagai SMA 11 Garut.

Baca Juga: AG Didakwa Pasal berlapis terkait penganiayaan terhadap D, Ancaman 12 Tahun Penjara

Setelah terwujud Sakola Kautamaan Istri pun akhirnya diizinkan pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1913, selanjutnya pada 1934 mulai membuka tempat sekolah yang sama di Kota Wetan, Bayongbong dan Cikajang.

Lasminingrat pun diberikan sempat menerima penghargaan atas karyanya yang besar dalam membangun pendidikan, serta emansipasi wanita di tanah Sunda oleh pemerintah kolonial.

Lasminingrat aktif sebagai penggerak pendidikan dan penggerak emansipasi wanita hingga usianya yang ke-80.

Sementara pada Indonesia dijajah Jepang, Sakola Kautamaan Istri yang didirikannya Lasminingrat, berubah nama menjadi Sekolah Rakyat, di mana kaum adam mulai diterima sebagai siswa di sekolah Rakyat.

Lasminingrat menghebuskan nafas terakhir di usia 94 tahun tepatnya pada 10 April 1948 dan dikuburkan di belakang Masjid Agung Garut.

Baca Juga: Ternyata Begini Modus yang Dilakukan PT NSWM Agen Penipu Ratusan Jemaah Umrah

Perjuangannya Lasminingrat untuk mencerdaskan wanita ditataran tanah Sunda dan mewujudkan kesejahteraan dalam pendidikan dilanjutkan kerabatnya.

Lasminingrat dan Pahlawan Nasional
Lainnya, kembali pada tanggal 18 Juli 2007, Lasminingrat pernah diajukan untuk menjadi Pahlawan Nasional.

Kementerian Sosial (Kemensos RI) pada tahun Desember 2010, sempat menunda pengajuan dikarenakan ada beberapa dokumen yang harus dilengkapi.

Tahun 2021, Pemerintah kabupaten Garut kembali membuat usulan Lasminingrat untuk dijadikan Pahlawan Nasional kepada pemerintah pusat.

Namun, pengajuan sebagai pahlawan nasional mengalami kemunduran pada tahun 2023 dan akan kembali mengusulkan lagi pada tahun 2024, dikarenakan adanya dokumen yang harus direvisi.

Baca Juga: Ramadhan Bersama Keluarga Kecil! Alshad Ahmad Gendong Bayi Sampai Sumringah Bahagia!

Memang negara belum menyematkan pahlawan nasional pada nama Lasminingrat, yang menjadi Google Doodle tetapi sudah menjadi tokoh wanita Sunda, khususnya di Garut.

Nama Lasminingrat pun dipapang sebagai nama gedung, yaitu Gedung R.A Lasminingrat (Gedung Wanita) gedung tersebut dibuat pada tahun 2017 dan beralamat di Jalan Ahand. Yani, di depan SMPN 2 Garut.

Itulah sekolah biografidari Raden Ayu Lasminingrat yang menjadi Google Doodle hari ini Rabu, 29 Maret 2023.***

 

Disclaimer: Artikel ini pernah tayang di depok.pikiran-rakyat.com dengan judul: " Profil Lasminingrat yang Jadi Google Doodle Hari Ini, Perempuan asal Garut Pejuangn Emansipasi Wanita Sunda"

 

Editor: Muh Romli


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x