Sejarah Hari Penyandang Disabilitas Internasional, WHO Sampaikan Pesan

3 Desember 2021, 11:22 WIB
Sejarah Hari Disabilitas Internasional 2021 /Twibbonize.com

PRIANGANTIMURNEWS - Hari Penyandang Disabilitas Internasional (IDPD) selalu diperingati setiap tahun pada 3 Desember untuk mempromosikan hak dan kesejahteraan penyandang disabilitas di semua golongan masyarakat.

Menurut WHO, terdapat lebih dari 1 miliar orang mengalami disabilitas, dan angka ini diperkirakan akan meningkat.

Sebagiannya karena populasi menua dan peningkatan prevalensi penyakit tidak menular.

Baca Juga: OPPO Lahirkan Tipe Terbaru Find X4 Pro dengan Snapdragon 8.1 di 2022

Dari jumlah itu, United Nation (UN) memperkirakan 80 persennya tinggal di negara berkembang. Padahal hanya sedikit negara yang memiliki mekanisme yang memadai untuk menanggapi sepenuhnya prioritas dan persyaratan kesehatan penyandang disabilitas.

Oleh karena penyandang disabilitas yang mengalami konsekuensi kesehatan, sosial, dan ekonomi dari isu-isu global secara tidak proporsional, jadilah hari tersebut sebagai hari peringatan IDPD.

Sekjen UN Antonio Guterres mengatakan, peringatan tahunan IDPD dicanangkan pada 1992 oleh United Nations General Assembly resolution 47/3 dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran akan masalah yang dihadapi penyandang disabilitas dalam setiap aspek kehidupan politik, sosial, ekonomi, dan budaya.

Baca Juga: Download Video Tiktok Tanpa Watermark tulisan TikTok, Ini Linknya

Setelah puluhan tahun, Konvensi Hak Penyandang Disabilitas (CRPD), diadopsi pada 2006. CRDP mengedepankan hak dan kesejahteraan penyandang disabilitas dalam implementasi Agenda 2030 untuk pembangunan berkelanjutan dan kerangka pembangunan internasional lainnya.

Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan partisipasi penyandang disabilitas dalam masyarakat, mengakhiri diskriminasi terhadap mereka, dan menciptakan kesempatan yang sama.

Setiap tahun hari disabilitas diusung dengan tema yang berbeda. Tahun ini temanya "Kepemimpinan dan partisipasi penyandang disabilitas menuju dunia pasca-COVID-19 yang inklusif, mudah diakses, dan berkelanjutan".

Baca Juga: Ibadah dengan Protokol Kesehatan, Menag: Rumah Ibadah Harus Menjadi Contoh

Menyadari pentingnya mewujudkan hak, lembaga dan pemimpin penyandang disabilitas akan memajukan masa depan kita bersama.

Antonio mengajak semua pihak untuk menciptakan keadaan dunia yang harmonis tanpa membeda-bedakan keadaan keterbatasan kondisi fisik seseorang (disabilitas).

Kedepan, WHO mengharapkan adanya fasilitas yang memadai untuk penyandang disabilitas.***

Editor: Aldi Nur Fadilah

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler