PRIANGANTIMURNEWS - Microsoft mengatakan pada hari Jumat, 4 Maret bahwa pihaknya menangguhkan penjualan baru produk dan layanannya di Rusia, menjadi perusahaan Barat terbaru yang menjauhkan diri dari Moskow setelah invasi Ukraina .
Sebagaimana dilansir priangantimurnews.com dari Reuters, Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan invasi habis-habisan ke Ukraina pekan lalu dalam serangan yang mengancam akan menjungkirbalikkan tatanan Eropa pasca-Perang Dingin.
Sejak itu sejumlah perusahaan Barat, termasuk Apple, Nike dan Dell Technologies, telah memutuskan hubungan dengan Rusia dengan latar belakang negara-negara Barat memberlakukan sanksi.
Apple mengatakan pada hari Selasa mengatakan telah menghentikan semua penjualan produk di Rusia.
Selain menangguhkan penjualan baru, Microsoft menghentikan banyak aspek bisnisnya di Rusia sesuai dengan sanksi pemerintah, kata Presiden perusahaan Brad Smith.***