Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman Tidak Hadir Dalam KTT Arab, Ini Penyebabnya

24 Oktober 2022, 12:06 WIB
Potret Pangeran Arab Saudi /Instagram @unitedfakta/


PRIANGANTIMURNEWS - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman tidak akan menghadiri KTT Arab mendatang di Aljazair sesuai dengan rekomendasi dokter untuk menghindari perjalanan, kata kepresidenan Aljazair.

Arab Saudi tidak menawarkan pengakuan langsung atas komentar pada hari Sabtu oleh Aljazair tentang kondisi Pangeran Mohammed, yang dengan cepat naik ke tampuk kekuasaan di bawah ayahnya yang berusia 86 tahun, Raja Salman.

Sebagaimana dilansir priangantimurnews.com dari Al Jazeera, Pangeran Mohammed "meminta maaf karena tidak dapat berpartisipasi dalam KTT Arab yang akan diadakan pada 1 November di Aljir, sesuai dengan rekomendasi dokter yang menyarankannya untuk tidak bepergian", bunyi pernyataan itu.

Baca Juga: Kemenkes Temukan Omicron Varian Baru XBB di Indonesia, Ini Upaya Antisipatif Kemenkes

"Untuk bagiannya, Tuan Presiden mengatakan dia memahami situasinya dan menyesali halangan Putra Mahkota, Yang Mulia Emir Mohammed Bin Salman, mengungkapkan keinginannya untuk kesehatan dan kesejahteraannya."

Sebuah pernyataan di Saudi Press Agency yang dikelola pemerintah mengakui panggilan antara Tebboune dan sang pangeran tetapi tidak menawarkan kabar tentang saran dokter.

Ia hanya mengatakan seruan itu berfokus pada "aspek hubungan bilateral antara kedua negara persaudaraan" dan kemungkinan kerja sama bersama.

KTT Arab di Aljazair merupakan pertama kalinya badan regional itu bertemu sejak pandemi COVID 19 berlangsung di seluruh dunia.

Baca Juga: Upadate Terbaru Kasus Brigadir J! Bharada E Bersama Seluruh Ajudan, Bongkar Rencana Ferdy Sambo

Liga Arab, yang didirikan pada tahun 1945, mewakili 22 negara di Timur Tengah dan Afrika Utara, meskipun Suriah telah ditangguhkan di tengah perang yang telah berlangsung lama.

Sementara bersatu dalam seruan agar rakyat Palestina memiliki negara merdeka, badan tersebut sebagian besar telah rapuh dan tidak dapat menegakkan mandatnya.

Pangeran Mohammed berkuasa pada 2015 sebagai wakil putra mahkota, kemudian menjadi Putra Mahkota sekitar dua tahun kemudian setelah Raja Salman mencopot Pangeran Mohammed bin Nayef, sosok yang pernah berkuasa sebagai kepala upaya kontraterorisme Arab Saudi dan sekutu dekat Amerika Serikat.

Baca Juga: Kapolri Terancam! Seisi Pengadilan Kaget Saat Bripka RR Bongkar Rencana Sebenarnya dalam Kasus Brigadir J!

KTT Arab di Aljazair merupakan pertama kalinya badan regional itu bertemu sejak pandemi COVID 19 berlangsung di seluruh dunia.

Liga Arab, yang didirikan pada tahun 1945, mewakili 22 negara di Timur Tengah dan Afrika Utara, meskipun Suriah telah ditangguhkan di tengah perang yang telah berlangsung lama.

Sementara bersatu dalam seruan agar rakyat Palestina memiliki negara merdeka, badan tersebut sebagian besar telah rapuh dan tidak dapat menegakkan mandatnya.

Baca Juga: Seorang Ibu Rumah Tangga Kehilangan Uang Puluhan Juta Akibat Penipuan Klik Link!

Pangeran Mohammed berkuasa pada 2015 sebagai wakil putra mahkota, kemudian menjadi putra mahkota sekitar dua tahun kemudian setelah Raja Salman mencopot Pangeran Mohammed bin Nayef, sosok yang pernah berkuasa sebagai kepala upaya kontraterorisme Arab Saudi dan sekutu dekat Amerika Serikat.

KTT Arab di Aljazair merupakan pertama kalinya badan regional itu bertemu sejak pandemi COVID 19 berlangsung di seluruh dunia.

Liga Arab, yang didirikan pada tahun 1945, mewakili 22 negara di Timur Tengah dan Afrika Utara, meskipun Suriah telah ditangguhkan di tengah perang yang telah berlangsung lama.

Sementara bersatu dalam seruan agar rakyat Palestina memiliki negara merdeka, badan tersebut sebagian besar telah rapuh dan tidak dapat menegakkan mandatnya.

Baca Juga: SANGAT KEJI!! Putri Candrawati Diduga Menjadi Otak dan Dalang Pembunuhan Brigadir J

Pangeran Mohammed berkuasa pada 2015 sebagai wakil putra mahkota, kemudian menjadi putra mahkota sekitar dua tahun kemudian setelah Raja Salman mencopot Pangeran Mohammed bin Nayef, sosok yang pernah berkuasa sebagai kepala upaya kontraterorisme Arab Saudi dan sekutu dekat Amerika Serikat.***

Berita Seputar Pangeran Arab Saudi bisa KLIK DISINI

Editor: Galih Cipta Nugraha

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler