Ratusan Karyawan Mengundurkan Diri, Ada Apa dengan Twitter dan Elon Musk?

18 November 2022, 17:55 WIB
Gambar Elon Musk terlihat di smartphone yang ditempatkan pada logo Twitter tercetak dalam ilustrasi gambar ini diambil 28 April 2022. /REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo

PRIANGANTIMURNEWS - Baru-baru ini media sosial Twitter dihebohkan dengan adanya trending tagar #RIPTwitter dan tagar lainnya yang berkenaan dengan aplikasi milik Elon Musk tersebut.

Sebenarnya ada apa? Mengapa orang ramai-ramai menyuarakan tagar tersebut?

Ternyata ini penyebabnya. Lebih jelasnya simak penjelasannya di bawah ini!

Baca Juga: Damian Van Der Vaart Putra Mantan Pemain Real Madrid Berdarah Indonesia

Twitter merupakan layanan jejaring sosial dan mikroblog daring yang memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan berbasis teks.

Twitter didirikan pada 21 Maret 2006, dan tahun ini Twitter memiliki bos baru yakni Elon Musk.

Twitter dibeli oleh Elon Musk pada tanggal 27 Oktober lalu. Sebagai bos baru Elon Musk rupanya membuat perombakan besar-besaran dengan ultimatum yang ia buat untuk para karyawan Twitter.

Ultimatum yang dibuat Elon Musk membuat karyawan memilih untuk resign. Ultimatum tersebut berisi tentang bekerja dengan intensitas tinggi.

Baca Juga: MENGEJUTKAN!! Tak Lanjut Kontrak Di Persebaya, Rizki Ridho Susul Egy Maulana Vikri Abroad ke Eropa!

Ultimatum yang dikeluarkan Elon Musk ini membuat seluruh kantor Twitter juga tutup sementara.

Elon Musk menyampaikan pada ultimatumnya bahwa jika tidak mau bekerja keras, maka karyawan akan dipecat dan diberikan pesangon sebesar gaji 3 bulan.

Sebelumnya Elon Musk memangkas sebagian besar karyawannya. Kini, ia menawarkan dua pilihan pada karyawan yang tersisa.

Yaitu bekerja berjam-jam dengan intensitas tinggi atau pergi, dan tentunya staff yang tersisa memilih untuk pergi dari Twitter.

"Ke depan, untuk membangun Twitter 2.0 dan sukses di dunia yang semakin kompetitif, kita perlu untuk benar-benar hardcore. Ini artinya bekerja dalam jam kerja panjang di intensitas tinggi. Hanya performa istimewa akan lolos passing grade," tulis Elon Musk di email untuk pegawai.

Baca Juga: Inilah Cara Bikin Iphone Bisa Jadi Dual Sim

Menurut kabar para karyawan yang memilih untuk mengundurkan diri adalah insinyur yang bertanggung jawab atas perbaikan bug dan mencegah pemadaman.

Melansir dari New York Times, Elon Musk dan penasihatnya mengadakan pertemuan dengan beberapa pekerja Twitter yang mereka anggap "kritis" untuk menghentikan mereka pergi.

Dengan trendingnya tagar #RIPTwitter membuat pengguna bertanya-tanya apakah layanan tersebut akan dihentikan.

Beberapa orang memposting meme batu nisan dengan prasasti bahwa Elon Musk telah membunuh layanan tersebut.

Sementara yang lain bercanda bahwa hanya ada satu karyawan yang tersisa. Beberapa pengguna mengatakan mereka bermigrasi ke layanan media sosial lainnya.

Baca Juga: Chainsaw Man Episode 6 Sub Indo, Sinopsis dan Link Nonton Streaming di Bstation

Awalnya Elon Musk tidak menanggapi hal tersebut. Tetapi dalam sebuah tweet Kamis malam, ia bercanda tentang berapa banyak yang telah dia bayarkan untuk perusahaan media sosial itu.

Twitter tidak hanya menghadapi tantangan internal dibawah kepemimpinan Elon Musk.

Pada hari Kamis, tujuh senator Demokrat meminta Komisi Perdagangan Federal untuk menyelidiki apakah perusahaan tersebut telah melanggar perjanjian privasi konsumen dengan agensi tersebut sejak Elon Musk mengambil alih.

Sebelumnya, Elon Musk juga telah memberi ultimatum agar karyawan bekerja di kantor atau mereka akan dipecat. Padahal sebelumnya, Twitter melonggarkan karyawannya untuk bekerja secara WFH.***

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Twitter New York Times

Tags

Terkini

Terpopuler