Pembakaran Al-Quran di Swedia oleh Sayap Kanan! Tuai Kecaman Keras dari Negara dan Tokoh Muslim

23 Januari 2023, 08:05 WIB
Ilustrasi pengunjuk rasa terhadap gerakan anti muslim atau Islamophobia yang dikecam oleh negara muslim/unsplash /

PRIANGANTIMURNEWS - Pemimpin partai politik sayap kanan Denmark bergaris keras bernama Rasmus Paludan, membakar kitab suci umat muslim Al-Quran.

Dalam aksi demonstrasinya terhadap sikap anti-turki dalam upaya Swedia untuk bergabung ke dalam NATO.

Aksi yang menuai kecaman keras dari umat muslim itu terjadi pada Sabtu, 21 Januari 2023. Memperkeruh kerukunan umat beragama lantaran aksi tersebut bukan yang pertama kalinya.

Baca Juga: Misteri Ular Naga Penunggu Gunung Galunggung Tasikmalaya, Ukurannya Sebesar Gerbong Kereta Api

Menyebabkan Islamophobia di negara tersebut berpotensi meningkat, mengancam kerukunan beragama dan berdampak pada penundaan keanggotaan Swedia di NATO.

Kementerian luar negeri Arab Saudi mengeluarkan pernyataan yang mengecam dan mengutuk aksi pembakaran Kitab Suci umat muslim tersebut, bersama dengan beberapa negara di wilayah jazirah arab yakni Yordania dan Kuwait.

"Arab Saudi menyerukan untuk menyebarkan nilai-nilai dialog, toleransi, dan hidup berdampingan, serta menolak kebencian dan ekstremisme," ungkapnya.

Baca Juga: Aksi Pembakaran Al-Quran di Swedia, Potensi Islamophobia sampai Tertundanya Pengesahan Anggota NATO

Termasuk juga kecaman yang sangat keras dari Turki yang menjadi sumber pemimpin sayap kanan partai Denmark tersebut melakukan demonstrasi, dilansir dari Reuters pada Minggu, 22 Januari 2023.

"Kami mengutuk sekeras mungkin serangan keji terhadap kitab suci kami...Mengizinkan tindakan anti-Islam ini, yang menargetkan umat Islam dan menghina nilai-nilai suci kami, dengan kedok kebebasan berekspresi sama sekali tidak dapat diterima," ungkapnya

Di negara tetangga, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dalam pernyataan persnya pada hari Minggu, 22 Januari 2023. Juga mengecam kejahatan kebencian yang berulang kali menyasar ke seluruh umat muslim di dunia.

"Penodaan terang-terangan terhadap kitab suci umat Islam itu dan tidak adanya tindakan dari pemerintah Swedia sama halnya dengan mengobarkan Islamofobia," ungkapnya.

Baca Juga: Ashanty Shock, Barang Branded Bernilai Ratusan Juta Hilang di Rumah Sendiri, Pelaku Diduga Orang Terdekat

Serta pihaknya mendesak pemerintahnya untuk segera ambil tindakan terhadap si pelaku serta memastikan langka hukumnya di masa depan agar mencegah meningkatnya tindak Islamofobia di Swedia.

Selain itu penyanyi terkemuka, kelahiran Lebanon bernama Maher Zain juga ikut mengecam aksi yang dilakukan oleh demonstran dan pengabaiannya oleh pemerintah dalam kasus pembakaran Al-Qur'an ini. Dalam Postingannya 22, Januari 2022.

"Bahkan jika Anda membakar semua Kitab Al-Qur'an di seluruh dunia, tidak mungkin bisa menghapus itu dihati kami!" ungkapnya.

"Segala hormat terhadap kebebasan berbicara, tetapi melihat perilaku ini adalah rasisme dan kebencian. Kebencian dapat berada di bawah hukum kebebasan berpendapat?" lanjutnya.

Baca Juga: Tragedi Berdarah Perayaan Imlek di California, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka Terkena Tembakan Massal

"Saya suka negeri Swedia tapi ini sudah keterlaluan. Di manakah rasa hormat dan kepedulian terhadap sesama manusia? Ini terlalu menyedihkan dan saya sangat berharap kita dapat melihat perubahan segera!" akhirinya dengan tegas.

Di Indonesia sendiri, mentri luar negri turut mengutuk keras aksi pembakaran Al-Qur'an tersebut yang dilakukan partai sayap kanan garis keras Denmark-Swedia pada Sabtu, 21 Januari 2023.

“Indonesia mengutuk keras aksi pembakaran kitab suci Al Quran oleh Rasmus Paludan, politisi Swedia, di Stockholm,” melalui akun resminya di Twitter, 22 Januari 2023.

Kemenlu juga menyampaikan bahwa aksi tersebut merupakan penistaan kitab suci serta melukai dan menodai toleransi umat beragama. Serta menegaskan seharusnya kebebasan berpendapat dilakukan secara bertanggung jawab.

Baca Juga: Maung Bandung Sulit Dipercaya! Bung Binder: Saya Sambil Makan Nonton Persib Vs Madura United Hampir Keselek

Fadli Zon, Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR juga ikut mengecam keras aksi tersebut yang dilakukan oleh Rasmus Paludan. Serta menyampaikan bahwa provokasi Islamofobia mesti disudahi, dimana aksi tersebut bukan yang pertama kalinya.

"Beberapa hari lalu Swedia ijinkan lagi politisi ekstremitasnya Ramsus Paludan membakar Al-Qur'an," singgung Fadli Zon, dalam cuitan Twitter.

"Akhir April 2022, dalam meeting dengan Wakil Ketua Parlemen Swedia, Ms Lotta Johnsson Fornarve, saya berikan Al-Qur'an terjemahan Marmaduke Pickthall sebagai ganti Alquran yang dibakar di Swedia," lanjutnya Fadli.

Baca Juga: Mengejutkan! Buaya Ternyata Punya Sifat yang Didambakan Setiap Insan, Penasaran? Ini Penjelasannya

Fadli Zon memang setelah itu memberikan Al-Qur'an kepada Fornarve sebagai bentuk pengganti Al-Qur'an yang telah dibakar beberapa waktu lalu di Swedia. Mengecam aksi pembakaran Al-Qur'an yang berulang sekian kalinya.

Fadli pun mendorong pemerintah Indonesia harus mengecam keras tindakannya karena dapat memicu konflik besar dunia.***

keyword: Al-quran, Swedia, Muslim, Sayap Kanan, Denmark, pembakaran, mengecam, Turki, demonstran, NATO, Indonesia, Maher Zain, Malaysia, Arab, Rasmus Paludan.

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Reuters Antara

Tags

Terkini

Terpopuler