Kilat Muncul Sebelum Gempa Turki, Pertanda Munculnya Bencana Dahsyat.

10 Februari 2023, 07:23 WIB
Fenomena Seismoelectric Effect, Earthquake Light (EQL) yang terjadi sebelum Gempa Turki berkekuatan 7,8 magnitudo pada dini hari tanggal 6 Februari 2023 lalu. /

PRIANGANTIMURNEWS - Fenomena kilat muncul sebelum gempa Turki menerjang, viral di jagat maya karena disebut-sebut sebagai pertanda munculnya bencana dahsyat.

Video viral tersebut diunggah oleh akun twitter @loveworld_peopl yang menunjukkan keadaan di Turki pada dini tanggal 6 Februari 2023.

Dimana sebelum gempa Turki terjadi, terlihat beberapa kali terjadi kilat yang menyambar. Setelah itu diikuti getaran kuat yang membuat perekam panik.

Baca Juga: Masih Ingat Bowo Alpenliebe? Sekarang Kondisinya Seperti Ini

Salah satu akun netizen bernama @SnezhinaBohen berkomentar bahwa sambaran kilat sebelum gempa Turki tersebut merupakan operasi militer HAARP NATO dan AS.

"Selalu terjadi dalam operasi, dan lebih terlihat seperti operasi penghukuman oleh NATO atau AS" cuitnya.

Namun pernyataan komentar tersebut dibantah oleh Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Daryono menjelaskan bahwa kilat yang terjadi sebelum gempa Turki 7,8 Magnitudo tersebut merupakan fenomena Seismoelectric Effect bernama Earthquake Light (EQL).

Baca Juga: Hasil Penelitian, Orang yang MerasaTidak Menarik, Tetap Pilih Memakai Masker Walau Pandemi Covid Berlalu

"Fenomena pencahayaan (lighting) saat pelepasan energi gempa satu hal yang sangat lazim terjadi di berbagai tempat di muka bumi," cuit Daryono

"itu aktivitas gelombang elektromagnetik. Jangan kejauhan lah mikir HAARP segala," lanjutnya.

Penjelasan tersebut, Daryono sampaikan melalui cuitan Twitter pribadinya @DaryonoBMKG, pada 8 Februari 2023.

"Saat batuan kulit bumi mengalami atau mendapat tekanan yang hebat dan sangat kuat, mendekati batas elastisitasnya," paparnya.

Baca Juga: Lagi, Persib Kena Denda 50 Juta Rupiah! Oknum Bobotoh Penyebabnya

"Maka sebelum failure (patah) akan melepaskan gelombang elektromagnetik," lanjutnya

"Dari sinilah awal cerita lightning during the earthquake (earthquake), pencahayaan gempa. berupa Seismoelectric Effect," akhirinya.

Daryono pun kembali menegaskan bahwa Fenomena Seismoelectric Effect serupa pernah terjadi di Indonesia saat gempa Gunung Semeru, 16 Februari 2014.

"Tak usah jauh-jauh ke Turki. Gempa Sumogawe di lereng utara Merbabu pada 16 Februari 2014 juga terdapat fenomena earthquake lightning," tegas Daryono.

Lebih lanjutnya, Earthquake Light (EQL) memang merupakan pertanda terjadinya suatu gempa besar. Namun, tidak semua gempa memiliki fenomena tersebut.

Baca Juga: Lagi, Persib Kena Denda 50 Juta Rupiah! Oknum Bobotoh Penyebabnya

National Geographic dalam situsnya menyampaikan hanya sekitar 0,5 persen gempa dahsyat yang ditandai dengan EQL tersebut.

Sementara hasil studi yang dipublikasikan oleh Seismological Research Letters menyampaikan bahwa EQL hampir 85 persen terjadi di lokasi retakan benua.

Sementara 15 persen lain terjadi akibat adanya dua lempeng yang saling bergeser satu dengan yang lain (transform).

Laporan terjadinya EQL sudah menjadi mitos sejak 89 sebelum masehi, sebagai pertanda akan terjadinya bencana besar.

Seiring berkembangnya teknologi, fenomena kilat tersebut pun dapat dijelaskan dengan ilmu sains.

Baca Juga: Pembangunan Lembaga Pendidikan Mahad As sunah di Cisayong Tasikmalaya Ditolak, Ini Penjelasannya

Serta rekaman pertama kejadian EQL pasca berkembangnya teknologi, terekam oleh kamera peneliti pada tahun 1965 saat gempa Jepang terjadi.

Sehingga sekarang masyarakat pun dapat membedakan perbedaan fenomena yang merupakan kilat biasa, atau kilat pertanda gempa bumi.

Dalam beberapa pengamatan vidio EQL yang diunggah dalam YouTube dari tempat yang berbeda, kecenderungan kilat EQL lebih beruntun daripada kilat petir.

Serta lebih bawah daripada kila badai atau awan petir, yang biasanya berada di posisi tengah atau atas awan jika dilihat dari kejauhan.

Baca Juga: 5 Keutamaan Shalat Dhuha, Beserta Penjelasan dan Niatnya

Namun peneliti pun masih memperdebatkan penyebab Earthquake Light tersebut.

Beberapa ahli berpendapat jika fenomena tersebut disebabkan adanya pecahan atom oksigen.

Sementara yang lain berpendapat bahwa penyebabnya adalah efek Piezoelektrik.

Link vidio EGL di Turki:https://twitter.com/LoveWorld_Peopl/status/1622601966554685441?s=20&t=z3tkbs5jhyhIelSiy0yYOA.***

Editor: Galih Cipta Nugraha

Sumber: twitter @loveworld_peopl

Tags

Terkini

Terpopuler