Turki Menyetujui Keanggotaan Finlandia atas NATO, Tinggalkan Negara Tetangganya

1 April 2023, 06:30 WIB
Parlemen Turki ketika melakukan voting keanggotaan Finlandia atas NATO/Anadolu /

PRIANGANTIMURNEWS - Parlemen Turki menyetujui keanggotaan Finlandia atas NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara).

Dimana voting suara Parlemen Turki dengan 276 anggota yang dilakukan pada Kamis, 30 Maret 2023 telah membuka jalan bagi aksesi Finlandia atas NATO.

Finlandia menerima restu resmi dari Ankara atas permintaannya untuk bergabung dengan aliansi militer, dengan 276 suara penuh mendukung negara tersebut.

Baca Juga: Cara Jitu Fadil Jaidi Ajak Pak Muh Syuting di Acara TV untuk Pertama Kalinya, Langsung Trending!

Ini adalah janji dari Presiden Recep Tayyip Erdogan untuk mengizinkan negara dengan ibukota Helsinki, setelah kesepakatan yang dicapai.

Dengan parlemen Turki yang menyetujui aksesi Finlandia atas NATO, semua 30 negara anggota kini telah meratifikasi keanggotaan negara Nordik tersebut.
 
Membuat negara yang berstatus non-blok puluhan tahun ini berpindah ke aliansi blok Barat karena khawatir akan perang Rusia-Ukraina yang diperkirakan akan meluas.

Baca Juga: Masyarakat Empati Timnas Indonesia Menuntut I Wayan Koster Minta Maaf kepada Rakyat Indonesia

Presiden Finlandia Sauli Niinisto menyampaikan mengucapkan terimakasih kepada semua negara anggota, dan berkomitmen menjadi sekutu yang berguna.

Hungaria juga telah lebih dulu memberikan suara yang sama dengan Turki bagi Finlandia atas keanggotaan NATO.

Dengan suara Parlemen Hungaria yang mencapai 182 suara keanggotaan.

Finlandia, bersama dengan Swedia secara resmi mengajukan permohonan untuk bergabung dengan NATO Mei tahun lalu.

Baca Juga: Sereeem! Di Rumah Jessica Iskandar Ada Pocong Loncat-Loncat Tertangkap Kamera CCTV

NATO mengundang kedua negara untuk bergabung dengan aliansi pada bulan Juni dan anggota bulan berikutnya menandatangani protokol aksesi.

Namun harus disetujui oleh semua anggota penuh NATO untuk menerima anggota baru ke dalam pengelompokan militer.

Turki saat itu menolak Finlandia dan Swedia karena hukum mereka yang bebas dan tidak menegaskan kelompok teroris seperti PKK dan Organisasi Teroris Fetullah.

Pada bulan Juni, kedua negara Skandinavia menandatangani memorandum dengan Türkiye untuk mengatasi masalah keamanan yang terakhir.

Baca Juga: Asal Usul 'Ngabuburit' dari Bahasa Sunda yang Tren Setiap Bulan Ramadhan

Dimana diplomat senior serta pejabat dari ketiga negara itu mengadakan berbagai pertemuan untuk membahas implementasi kesepakatan tersebut.

Selama proses tersebut, Turki mengisyaratkan pertimbangan untuk menyetujui Finlandia sebelum Swedia, dan lampu hijau diberikan pada hari Kamis.

Sayangnya Swedia masih diberi lampu merah, karena kasus pembakaran Al-Qur'an dan sistem perundang-undangan yang masih belum selesai untuk disahkan dalam parlemen.
 
Turki menyampaikan pada Swedia harus melawan sikap terorisme dan menyerahkan buronan Turki sesegera mungkin***

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Anadolu

Tags

Terkini

Terpopuler