PRIANGANTIMURNEWS - Uni Eropa (UE) akhirnya mulai mengadopsi paket sanksi ke-11 untuk Rusia sebagai konsekuensi dari perang yang ditimbulkannya terhadap Ukraina.
Pengadopsian tersebut mulai diterapkan oleh UN pada hari Jumat, 23 Juni 2023. Sakni tersebut lebih memperketat kontrol Ekspor terhadap Rusia.
Diumumkan oleh Dewan U dalam pernyataan terbuka demi memperkuat sanksi yang diberikan untuk Rusia dan penindaklanjutan pengelakannya.
Baca Juga: Spanyol U21 vs Kroasia U21 di Euro U21 2023: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor
“langkah-langkah yang dimaksudkan untuk memperkuat sanksi UE yang ada dan menindak pengelakan mereka.” ungkap Dewan UN
Keputusan tersebut didukung oleh 87 entitas yang uang mendukung memasukkan militer dan industri Rusia ke dalam daftar hitam ekspor barang dan teknologi pengguna ganda.
"87 entitas lain mendukung langsung kompleks militer dan industri Rusia ke dalam daftar hitam," lanjutnya.
Keputusan tersebut juga dengan jelas memasukkan empat perusahaan drone militer Iran ke dalam daftar hitam UE.
Sebab, drone militer Iran adalah salah satu pasokan utama untuk militer Rusia.
Baca Juga: Arab Saudi Mundur dari Perlombaan Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia FIFA 2030
Termasuk beberapa perusahaan dari negara lain yang berkontribusi dalam menghindari larangan perdagangan ekspor ke Rusia.
Blok Barat tersebut juga melarang transit lebih banyak barang dan teknologi buatan UE yang melalui wilayah Rusia. Dimana barang itu dapat digunakan untuk tujuan militer Rusia.
UE memperpanjang larangan transportasi barang Rusia dalam proses trailer dan semi-trailer yang terdaftar di Rusia.
Serta melarang kapal Rusia jenis apa pun untuk melakukan transfer antar kapal yang akan berlabuh di pelabuhan UE.
Keputusan itu juga telah benar-benar mencabut izin penyiaran lima media massa yang memiliki hubungan dekat dengan negara Rusia.
Baca Juga: Georgia U21 vs Belgia U21 di Euro U21 2023: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor
Sementara itu, UE memperkenalkan keputusan itu sebagai 'tindakan terakhir'.
UE juga dapat membatasi perdagangan barang atau teknologi ke negara ketiga. Jika mereka terbukti secara substantif dan sistematis menghindari sanksi untuk Rusia.
Sanksi sebelumnya menargetkan, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov.
Termasuk impor emas, minyak, batu bara dan ekspor barang mewah serta teknologi canggih.
Baca Juga: The Simpsons Lagi! Antara Ramalan atau Konspirasi: Kecelakaan Kapal Selam Titan Terbukti Terjadi
Sanksi ke-11 itu juga mengecualikan bank Rusia dan Belarusia dari sistem Pembayaran SWIFT internasional.***