Peringatan Genosida Srebrenica: Pembantaian Muslim dan Janji PBB yang Dipertanyakan

12 Juli 2023, 07:30 WIB
Kerabat korban genosida Juli 1995 menangis di Pemakaman Peringatan Potocari menjelang peringatan 28 tahun genosida Srebrenica, di Srebrenica, Bosnia dan Herzegovina pada 11 Juli 2023.( Samir Jordamovic - Anadolu Agency ) /

PRIANGANTIMURNEWS - Tragedi Genosida Srebrenica adalah pembantaian paling mengerikan di era modern terhadap umat Muslim Bosnia oleh Militer Serbia dan Tentara Bayaran.

Serta pengkhianatan janji yang dilakukan terhadap umat Muslim Bosnia oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kontingen Militer Belanda yang berjumlah 400 orang.

Ratusan sukarelawan Rusia dan bahkan juga Ukraina yang saat ini berkonflik satu sama lain, juga terlibat dalam aksi genosida tersebut.

Baca Juga: Idul Adha Umat Muslim Dikritik Komunitas Vegetarian India

Dalang utama dari Genosida Srebrenica adalah Tentara Republik Srpska yang di pimpin oleh Jenderal Ratko Mladic.

Ironisnya, dirinya baru ditetapkan sebagai tersangka pada 27 Februari 2007. Menjadi buronan internasional dan tertangkap pada 26 Mei 2011.

Pasukan bayaran 'Scorpion' yang menjadi tangan kanan Kementrian Dalam Negeri Serbia adalah pelaku eksekusi utama. bersama sukarelawan Rusia dan Ukraina.

Baca Juga: 15 Berita Transfer Paling Wow: No 8 Mantan Bosnia ke Persis?  Persija Mengincar Bek Sayap PSIS Dll….

Pembantaian itu menyebabkan lebih dari 8000 korban jiwa dengan korban rata-rata adalah Muslim Laki-Laki dan Remaja.

Tujuan dari Genosida Serebrenica yang sebenarnya didalangi pasukan Serbia, itu berusaha merebut wilayah dari Muslim Bosnia dan Kroasia untuk membentuk negara.

Pengkhianatan dewan keamanan PBB adalah pernyataan wilayah Srebrenica aman pada tahun 1993. DIsamping terpilihnya Jenderal Ratko.

Pasukan PBB kontingen Belanda benar-benar gagal dan tidak bertindak banyak saat pasukan koalisi Serbia menyerbu.

Baca Juga: Yunani Dorong Balik Perahu Imigran, Turki hingga PBB Nyatakan Kecaman dan Keprihatinan

Pembantaian akhirnya terjadi selama tiga hari mulai 11-13 Juli 1995. Saat itu korban teridentifikasi mencapai 2000 laki-laki dan remaja.
 
Dari 15 ribu penduduk Srebrenica melarikan diri ke pegunungan sekitarnya, tetapi pasukan Serbia memburu dan membunuh lebih dari 6.000 orang.

Pada 8 Juni 2021, hakim pengadilan PBB menguatkan putusan pengadilan tingkat kedua.

Menghukum Jenderal Ratko dalam penjara seumur hidup atas genosida, penganiayaan, kejahatan terhadap kemanusiaan, pemusnahan, dan kejahatan perang Bosnia-Herzegovina.

Sangking banyaknya, tahun ke tahun jumlah korban yang baru teridentifikasi terus meningkat.

Bahkan Mayat korban telah ditemukan dari 570 tempat di seluruh negeri.

PERINGATAN GENOSIDA KE-28

Ribuan orang di Srebrenica, Bosnia berkumpul di pemakaman untuk memperingati 28 tahun Genosida tahun 1995.

Mereka mengucapkan selamat tinggal yang menyedihkan terhadap 30 korban lainnya yang baru teridentifikasi sebagai korban Genosida Srebrenica.

Informasi resmi dari negara tersebut menyatakan bahwa jumlah pemakaman di kuburan massal naik menjadi 6.751 dari 8000 korban.

Banyak tokoh penting negara Muslim yang berpengaruh turut hadir dalam upatcara pemakaman tersebut.

Baca Juga: Pemenang Menit Terakhir Memberi Amerika Serikat Rekor Bersejarah Bosnia vs Herzegovina

Termasuk Perdana Menteri Montenegro Dritan Abazovic, salah satu Menteri Turki.

Abazovic mengatakan bahwa genosida Srebrenica tidak boleh disangkal.

“Genosida tidak boleh disangkal. Kebenaran membebaskan Anda, dan saya yakin ketika kita semua menerima kebenaran," tegas Abazovic

"Kawasan ini akan benar-benar menempuh jalan yang berbeda, jalan rekonsiliasi dan kemajuan,” tambahnya.

Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti di media sosial juga mengatakan bahwa Hari Peringatan Genosida Srebrenica menyimpan banyak tragedi yang terbungkam.

“Hari ketika kita mengingat pembunuhan 8.372 orang tak bersalah dan kejahatan pemerkosaan dan penyiksaan yang tak terhitung jumlahnya," paparnya.

"Ini juga menjadi pengingat bahwa kebenaran tidak dihormati tetapi dibantah oleh Serbia, yang merupakan kejahatan yang tidak manusiawi,” tambahnya.***

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Anadolu

Tags

Terkini

Terpopuler