NASA Berencana Bangun Perumahan di Bulan Pada Tahun 2040, Terlalu Ambisius?

6 Oktober 2023, 11:30 WIB
Ilustrasi pembangunan rumah di bulan oleh NASA/Tangkapan layar Youtube/The Space Race /

9

PRIANGANTIMURNEWS - Heboh, NASA yaitu Badan Antariksa Amerika Serikat mengumumkan ambisinya untuk membangun rumah di bulan.

Rencana ini merupakan bagian dari upaya lebih besar dalam eksplorasi luar angkasa, yang bertujuan untuk mengirim manusia kembali ke Bulan dan bahkan lebih jauh ke Mars. 

NASA telah bermitra dengan perusahaan swasta dan badan antariksa internasional dalam proyek ini, dengan harapan bahwa koloni permanen di bulan dapat menjadi peluncuran untuk misi lebih jauh ke angkasa.

Baca Juga: NASA Sebut Juli 2023 akan Jadi Bulan Paling Panas dalam Kurun Waktu 1000 Tahun

Selain itu, rencana ini juga membuka peluang bagi penelitian ilmiah yang lebih mendalam tentang bulan dan sumber daya alamnya. Meskipun tantangan teknis dan biaya yang besar masih harus diatasi, ambisi NASA ini memicu antusiasme di seluruh dunia tentang masa depan penjelajahan luar angkasa manusia.

Dilansir dari The New York Times, NASA berencana untuk membangun rumah di bulan - rumah yang tidak hanya dapat digunakan oleh astronot tetapi juga warga sipil biasa. Mereka yakin di tahun 2040 Amerika akan memiliki subdivisi pertama mereka di luar angkasa. Selain ambisi mereka membangun rumah di Bulan tentunya ambisi hidup di Mars juga tak dilupakan.

Beberapa komunitas menganggap jadwal rencana NASA terlalu ambisius, namun beberapa ilmuwan yang diwawancarai oleh The New York TImes mengatakan bahwa tujuan pembangunan struktur bulan pada tahun 2040 dapat dicapai jika badan tersebut dapat terus mencapai targetnya.

Baca Juga: Malam Lailatul Qadar Diungkap Oleh Ilmuwan NASA, Ini Kesaksiannya!

Dengan adanya rencana pembangunan rumah di bulan dikabarkan Badan antariksa A.S. akan meluncurkan printer 3-D ke bulan dan kemudian membangun struktur, lapis demi lapisan aditif, dari beton bulan khusus yang dibuat dari serpihan batu, pecahan mineral, dan debu yang berada di lapisan atas bulan. permukaan kawah dan awan beracun yang mengepul setiap kali ada gangguan sebuah rencana yang terwujud berkat teknologi baru dan kemitraan dengan universitas dan perusahaan swasta.

“Kita berada pada momen penting, dan dalam beberapa hal ini terasa seperti rangkaian mimpi,” kata Niki Werkheiser, direktur pematangan teknologi NASA seperti dikutip priangantimurnews.pikiran-rakyat.com pada Jumat, 06 Oktober 2023.

Dengan begitu NASA semakin terbuka dibandingkan sebelumnya untuk bermitra dengan para akademisi dan pemimpin industri, yang telah membuat lapangan kerja menjadi jauh lebih luas dibandingkan pada masa misi Apollo, kata Ms. Werkheiser.

Baca Juga: NASA Harus Hati-hati, Inilah Dampak Jika Menghancurkan Bulan

“Kita mengumpulkan orang-orang yang tepat pada waktu yang tepat dengan tujuan yang sama, itulah sebabnya saya pikir kita akan mencapainya. Semua orang siap untuk mengambil langkah ini bersama-sama, jadi jika kita mengembangkan kemampuan inti kita, tidak ada alasan hal itu tidak mungkin dilakukan," ujar Ms. Werkheiser.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: Instagram @viralsekali

Tags

Terkini

Terpopuler