Penelitian Menunjukkan, Bahwa Mayoritas Orang yang Pernah Terjangkit COVID-19 Jarang Tertular Kembali

- 18 Maret 2021, 21:40 WIB
Ilustrasi tes swab gratis
Ilustrasi tes swab gratis /Pikiran Rakyat/Amir Faisol/

PRIANGANTIMURNEWS- Sebuah penelitian yang diterbitkan pada hari Rabu, 17 Maret 2021, menunjukkan, bahwa mayoritas orang yang sebelumnya pernah terjangkit COVID-19 terlindungi dari tertular kembali setidaknya selama enam bulan, tetapi orang yang lebih tua lebih rentan terhadap infeksi ulang daripada orang yang lebih muda.

Studi yang muncul di jurnal medis Lancet tersebut menemukan, bahwa hanya 0,65 persen pasien dinyatakan positif untuk kedua kalinya untuk COVID-19 setelah sebelumnya terinfeksi selama gelombang pertama dan kedua di Denmark. Itu jauh lebih rendah daripada 3,27 persen yang positif terkena virus menggunakan tes PCR yang sangat akurat setelah awalnya negatif.

Namun, penelitian tersebut menemukan bahwa orang yang berusia di atas 65 tahun hanya memiliki perlindungan 47 persen terhadap infeksi berulang, dibandingkan dengan 80 persen perlindungan untuk orang yang lebih muda.

Baca Juga: Menarik Para Investor Asing, Pemerintah RI Dirikan Batam Logistik, Sri Mulyani: Legal itu Mudah

"Studi kami mengkonfirmasi apa yang tampaknya disarankan oleh sejumlah orang lain: infeksi ulang dengan COVID-19 jarang terjadi pada orang yang lebih muda dan sehat, tetapi orang tua berisiko lebih besar untuk tertular lagi," kata Steen Ethelberg dari Statens Serum Institut Denmark.

"Karena orang tua juga lebih mungkin mengalami gejala penyakit parah, dan mungkin meninggal, temuan kami menjelaskan betapa pentingnya menerapkan kebijakan untuk melindungi orang tua selama pandemi,” tegasnya.

Para penulis penelitian tidak menemukan bukti bahwa perlindungan terhadap infeksi ulang menurun selama enam bulan masa tindak lanjut, tetapi mengatakan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menilai perlindungan terhadap infeksi ulang dari varian virus corona.

Baca Juga: WHO Eropa Menghimbau agar Negara UE Tetap Menggunakan Vaksin COVID AstraZeneca

Data yang dianalisis dikumpulkan melalui strategi pengujian nasional Denmark, di mana 69 persen populasi, atau 4 juta orang, diuji selama tahun 2020.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x