Musta'ribeen, Unit Rahasia Israel di Palestina yang Menangkap dan Membunuh Warga dengan Semena-mena

- 31 Mei 2021, 11:15 WIB
Keluarga Ahmad Fahd yang merupakan korban dari kesemena-menaan Musta'ribeen yang menangkap dan membunuhnya dengan cara yang brutal
Keluarga Ahmad Fahd yang merupakan korban dari kesemena-menaan Musta'ribeen yang menangkap dan membunuhnya dengan cara yang brutal /Twitter/@AJEnglish/

"Dia juga mengalami beberapa luka tembak di kakinya," tambah juru bicara kementerian kesehatan.

Sabrin Abu Libdeh, seorang teman keluarga, mengatakan bahwa seorang pejabat intelijen dari badan intelijen domestik Israel, Shin Bet, kemudian menelepon keluarga tersebut untuk meminta maaf, mengatakan bahwa agen tidak bermaksud untuk membunuh Fahd yang lebih muda, tetapi sebenarnya mengejar saudara laki-laki dan pamannya. Mereka dituduh terlibat dalam “kegiatan teror”.

“Apa gunanya permintaan maaf mereka sekarang?” tanya saudara perempuan Ahmed, Roseanne, matanya sembab karena menangis. "Apakah itu akan membawanya kembali?" Lanjutnya.

Baca Juga: Bias Narasi Media Barat Saat Menutupi Realitas Kejahatan dan Kolonialisme Israel

Sementara Israel mengakui "kesalahan" mereka dalam insiden khusus ini, Shawan Jabareen, dari organisasi hak asasi manusia Al-Haq di Ramallah, mengatakan bahwa pembunuhan yang sedang berlangsung atas warga Palestina oleh pasukan keamanan Israel, terutama unit yang menyamar, bukanlah suatu kecelakaan.

"Kami saat ini sedang menyelidiki kematiannya, tetapi pembunuhan itu adalah bagian dari kebijakan Israel yang disengaja untuk membunuh warga Palestina dari jarak dekat oleh unit yang menyamar yang dikenal sebagai Musta'ribeen serta pasukan reguler," kata Jabareen kepada Al Jazeera.

“Para tentara datang ke Ramallah hampir setiap malam setelah pukul 2 pagi untuk melakukan penangkapan," lanjutnya.

“Ada sejumlah kasus di mana petugas intelijen Shin Bet menelepon keluarga warga Palestina yang mereka bunuh setelah menembak mereka dari jarak dekat dan menghalangi ambulans untuk mengevakuasi mereka yang terluka parah - pemuda yang mereka tuduh melakukan serangan bersenjata terhadap tentara dan pemukim Israel - mengatakan bahwa 'akun itu sekarang telah diselesaikan.' Jadi jelas ini aksi balas dendam,” katanya.

Jabareen juga menjelaskan bahwa organisasinya telah mendokumentasikan banyak kasus pasukan keamanan Israel yang membunuh warga Palestina ketika nyawa mereka tidak terancam.

"Kami menyajikan statistik dan dokumentasi ke berbagai organisasi internasional yang menunjukkan bahwa 95 persen kematian tidak perlu," katanya.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Al Jazeera TRT World


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah