PRIANGANTIMURNEWS- Badan-badan internasional gagal memberikan solusi untuk mengakhiri serangan Israel di Gaza yang terkepung ketika pesawat tempur IDF menghancurkan 15 bangunan tempat tinggal tambahan dan sebuah masjid dalam penggerebekan di daerah kantong tersebut.
Belum ada tanda tegas dari gencatan senjata yang akan segera terjadi meskipun ada seruan internasional untuk mengakhiri 10 hari pemboman Israel di Gaza yang terkepung.
Dua warga Palestina tewas dan delapan lainnya luka-luka pada hari Rabu, 19 Mei 2021 dalam serangan lanjutan Israel di daerah kantong berpenduduk padat itu, hingga meningkatkan jumlah korban tewas menjadi sedikitnya 219, termasuk 63 anak-anak dan 36 wanita.
Mahmoud Ishteiwi, 18, tewas dalam serangan Israel di lingkungan al Zeitoun di selatan kota Gaza, sedangkan korban kedua adalah Amena Shreir, 3, yang meninggal karena luka-lukanya setelah ayah, ibu, dan saudara perempuannya juga tewas karena serangan udara di rumah mereka pada 11 Mei.
Lima belas bangunan tempat tinggal dan sebuah masjid di Gaza juga hancur dalam penyerangan tersebut.
Salah satunya adalah bangunan tempat tinggal berlantai enam, yang menampung masjid lain, serta pusat pendidikan, dan lima rumah.
Baca Juga: Malaysia dan Indonesia Minta Dewan Keamanan PBB Hentikan Serangan Israel di Gaza
Empat rumah lagi hancur di utara kota, bersama dengan yang lain di daerah tengahnya, sementara tiga rumah di Khan Yunus dan satu di Rafah di Gaza selatan juga hancur menjadi puing-puing.