Musta'ribeen, Unit Rahasia Israel di Palestina yang Menangkap dan Membunuh Warga dengan Semena-mena

- 31 Mei 2021, 11:15 WIB
Keluarga Ahmad Fahd yang merupakan korban dari kesemena-menaan Musta'ribeen yang menangkap dan membunuhnya dengan cara yang brutal
Keluarga Ahmad Fahd yang merupakan korban dari kesemena-menaan Musta'ribeen yang menangkap dan membunuhnya dengan cara yang brutal /Twitter/@AJEnglish/

Musta'ribeen adalah pasukan khusus Israel yang terkenal karena kebrutalan mereka yang menyamar sebagai orang Arab dan beroperasi di masyarakat Palestina.

Pakaian pasukan komando seperti orang Arab, menggambarkan adat istiadat dan etiket budaya Arab, dan berbicara bahasa Arab dengan lancar dalam dialek yang sesuai.

Gary Spedding, seorang konsultan di Timur Tengah, mengatakan bahwa aktivitas Musta'ribeen "memungkinkan militer Israel dan polisi perbatasan untuk mengidentifikasi pengunjuk rasa yang ingin mereka tangkap dan tahan".

Pakar urusan Israel Antoine Shalhat menjelaskan misi utama Musta'ribeen "termasuk mengumpulkan intelijen dan operasi kontra-teroris".

Unit-unit yang menyamar ini juga terlibat dalam kampanye penangkapan warga Palestina yang saat ini sedang dilakukan di Israel utara, menyusul protes di sana terhadap kematian di Gaza dan kekerasan di Yerusalem Timur yang diduduki atas warga Palestina yang terusir dari rumah mereka.

Komite Publik Menentang Penyiksaan di Israel (PCATI) mengatakan telah menerima "tuduhan petugas yang menyamar sebagai pengunjuk rasa dan menghasut situasi, menyerang warga sipil dengan sangat keras dan membuat ancaman berat, terutama terhadap anak di bawah umur".

"Ada beberapa kasus ketika petugas yang menyamar menarik orang, termasuk anak di bawah umur, keluar dari jalan tanpa mengidentifikasi diri mereka sendiri, yang membuat penangkapan itu terlihat seperti penculikan," kata PCATI.

Menyusul pembentukan unit rahasia baru yang khusus untuk beroperasi di wilayah Arab, Adalah, yang merupakan Pusat Hukum untuk Hak Minoritas Arab di Israel, telah mengirim surat kepada pejabat senior polisi dan politisi Israel yang mengatakan bahwa tidak ada demokrasi di dunia yang akan menyetujui pembentukan unit polisi yang diarahkan pada kelompok etnis tertentu.

Namun pembunuhan warga Palestina hampir setiap hari terus berlanjut tanpa henti dengan setidaknya 28 warga Palestina tewas di Tepi Barat saja pada bulan Mei selama bentrokan dengan pasukan keamanan Israel atau selama penangkapan.***

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Al Jazeera TRT World


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah