PRIANGANTIMURNEWS- Berbicara tentang perang Israel terhadap Palestina, media Barat, jika harus dikatakan, terbilang jarang berbicara tentang kekerasan atau kejahatan yang dilakukan Israel dengan cara yang mencerminkan kenyataan.
Ketika agresi Israel terhadap Palestina terus berlanjut, begitu pula mitos dan informasi yang salah, kekerasan dan serangan terhadap negara tersebut baru-baru ini kembali disertai dengan bias narasi yang cenderung mengaburkan konteks, sebab, dan akibat.
Beberapa outlet berita global dengan sirkulasi tertingginya telah dengan keras kepala mengulangi kiasan Orientalis secara implisit sambil memberikan pembenaran untuk posisi Israel dan merasionalisasi pelanggaran hak asasi manusia dari negara tersebut. Padahal kekerasan anti-Palestina yang dilakukan orang Israel di Yerusalem telah terjadi secara nyata di hadapan mereka.
Sebagai bagian dari kampanye pembersihan etnis yang sedang berlangsung di Israel, banyak warga Palestina saat ini diusir secara paksa dari rumah adat mereka di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur, yang, menurut hukum internasional, berada di bawah pendudukan ilegal Israel.
Pemukim Israel bersenjata melakukan serangan dan membakar tanah Palestina. Ratusan warga Palestina terluka oleh pasukan pendudukan Israel yang menyerbu Masjid Al Aqsa dan menyerang warga Palestina saat salat Tarawih di bulan Ramadhan.
Sebelumnya, pengunjuk rasa Israel sayap kanan bersenjata berbaris melalui kota yang diduduki untuk memulihkan "martabat Yahudi" di Yerusalem. Mereka meneriakkan slogan-slogan anti-Palestina, seperti "Matilah Orang Arab", "Kami Membakar Orang Arab Hari Ini", dan "Semoga desamu terbakar".
Baca Juga: 50 Pengunjung Yahudi Menyerbu Kompleks Masjid Al Aqsa Sambil Dikawal Polisi Israel Bersenjata Berat
Kekerasan itu terdokumentasi dengan baik di media sosial, di mana gambar dan video serangan Israel dibagikan. Beberapa orang menyebut serangan yang ditargetkan terhadap orang-orang Palestina ini sebagai pogrom.