PRIANGANTIMURNEWS- Keputusan Presiden AS Joe Biden untuk memberi lampu hijau pada penjualan Joint Direct Attack Munitions memicu pertentangan di antara beberapa rekan Demokratnya saat jumlah kematian di Gaza melonjak di tengah serangan Israel yang semakin intensif.
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah menyetujui potensi penjualan 735 juta dollar senjata berpemandu presisi ke Israel.
Sumber-sumber Kongres pada hari Selasa, 18 Mei 2021 mengatakan bahwa anggota parlemen AS diperkirakan tidak akan keberatan dengan kesepakatan itu meskipun Israel melakukan serangan tanpa henti di Gaza.
Baca Juga: Israel Terus Membombardir Gaza, Meski Badan Internasional telah Meminta untuk Gencatan Senjata
Tiga pembantu kongres mengatakan bahwa Kongres secara resmi diberitahu tentang penjualan komersial yang dimaksud pada 5 Mei, sebagai bagian dari proses peninjauan reguler sebelum perjanjian penjualan senjata asing utama dapat dilanjutkan.
Penjualan tersebut pertama kali dilaporkan oleh Washington Post.
Kongres diberitahu tentang penjualan yang direncanakan pada bulan April, sebagai bagian dari proses peninjauan informal normal sebelum pemberitahuan resmi pada 5 Mei.
Di bawah hukum AS, pemberitahuan resmi membuka jendela 15 hari bagi Kongres untuk menolak penjualan tersebut, yang tidak diharapkan meskipun ada serangan Israel yang sedang berlangsung.