Komisi Bipartisan AS Meminta Hilton Worldwide Tidak Berhubungan dengan Xinjiang China

- 30 Juli 2021, 10:49 WIB
Bendera  Chinese and U.S.
Bendera  Chinese and U.S. /Reuters /

PRIANGANTIMURNEWS – Anggota kongres bipartisan AS menyuarakan keprihatinannya atas pembangunan proyek hotel dibangun di lokasi masjid yang dihancurkan dengan buldoser oleh pihak berwenang di Xinjiang China pada tahun 2018.

Komisi meminta Hilton Worldwide untuk tidak memberikan izin pengaitan nama dengan proyek hotel tersebut, Washington menuturkan bahwa minoritas Muslim menjadi korban genosida.

“Situs ini merupakan simbol dari kampanye pemerintah China untuk menghancurkan situs-situs keagamaan dan budaya Uighur secara luas di XUAR dan upaya resmi untuk memberantas praktik agama dan budaya Uighur,” dalam sebuah surat ditujukan kepada Christopher Nassetta, Presiden dan CEO Hilton Worldwide Holdings Inc (HLT.N), Senator Demokrat Jeff Merkley dan Perwakilan Jim McGovern dilansir priangantimurnews.com dari Reuters pada Kamis, 29 Juli 2021.

Baca Juga: Daftar 10 Perguruan Tinggi Islam Terbaik di Indonesia, UIN SGD Bandung Raih Peringkat Pertama

Surat tersebut mengungkapkan penghancuran masjid dan budaya Uighur sudah mempunyai andil terhadap tekad pemerintah AS, genosida serta kejahatan kemanusiaan sedang terjadi pada Muslim di wilayah Xinjiang.

Organisasi advokasi Muslim terbesar di Amerika Serikat, Dewan Hubungan Amerika-Islam sudah meminta kepada pemegang saham Hilton untuk mencari rincian rencana hotel tersebut, diungkapkan oleh British Daily Telegraph pada bulan Juni.

Xinjiang telah menghancurkan kurang lebih 16.000 masjid serta lebih dari jumlah setengah situs keagamaan lainnya pada beberapa tahun terakhir, menurut penelitian CECC.***

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x