Antony Blinken: Proses Negosiasi Terhadap Kesepakatan Nuklir Iran Tidak Bisa Berlangsung Tanpa Batas Waktu

- 30 Juli 2021, 10:40 WIB
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken / Reuters  /

PRIANGANTIMURNEWS – Iran dan AS telah melakukan dialog tidak langsung untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir setelah mantan Presiden AS Donald Trump menarik diri pada tahun 2018 dan ditunda sampai 20 Juni, selang dua hari terpilihnya Ebrahim Raisi sebagai presiden dengan garis keras.

Negosiasi kesepakatan nuklir 2015 melibatkan China, Prancis, Rusia, Inggris, Jerman, dan Uni Eropa (UE).

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menuturkan pada Kamis bahwa proses negosiasi kesepakatan nuklir 2015 dengan Iran tidak bisa berlangsung tanpa adanya batas waktu.

Baca Juga: Daftar 10 Perguruan Tinggi Islam Terbaik di Indonesia, UIN SGD Bandung Raih Peringkat Pertama

"Kami telah dengan jelas menunjukkan itikad baik dan keinginan kami untuk kembali mematuhi perjanjian nuklir. Bola tetap berada di pengadilan Iran dan kami akan melihat apakah mereka siap untuk membuat keputusan yang diperlukan untuk kembali mematuhinya,” ungkap Blinken dalam konferensi pers di Kuwait dilansir Middle East Monitor pada Kamis, 29 Juli 2021.

Pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei menuturkan pada Rabu bahwa Iran tidak menerima tuntutan AS mengenai kesepakatan nuklir dan menegaskan penolakan penambahan masalah lain dalam pembicaraan ini.

Blinken kembali menuturkan bahwasanya telah membahas dalam kunjungannya ke Kuwait dan bertemu dengan Emir yang berkuasa merupakan subjek penerjemah relokasi Afghanistan.

Baca Juga: Resep Membuat Bakso Ikan Kenyal dan Enak

AS memanfaatkan beberapa pangkalan militer yang berada di Kuwait, yang memiliki hubungan erat dengannya sesudah mengakhiri pendudukan Irak pada tahun 1990-1991.***

 

Halaman:

Editor: Muh Romli

Sumber: Middle East Monitor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x