Melihat Gerakan Taliban dan Hukum Islam yang Berlaku di Afghanistan

- 23 Agustus 2021, 19:00 WIB
Pasukan Taliban mengklaim bahwa mereka telah merebut kembali tiga distrik di Afghanistan Utara yang jatuh ke tangan kelompok milisi lokal pada pekan lalu.
Pasukan Taliban mengklaim bahwa mereka telah merebut kembali tiga distrik di Afghanistan Utara yang jatuh ke tangan kelompok milisi lokal pada pekan lalu. /Twitter/@AJEnglish/

Oleh karena itu, tidak jelas seperti apa kehidupan di “Imarah Islam Afghanistan” – nama yang digunakan Taliban untuk menyebut negara itu - ke depannya.

“Kami akan melanjutkan dalam beberapa hari mendatang untuk mencari solusi seperti bekerja di bidang peradilan dan ( mendapatkan) ulama untuk meninjau sistem dan implementasinya … berdasarkan aturan Islam,” ungkap Suhail Shaheen, juru bicara Kantor Politik Taliban di Doha, seperti dikutip priangantimurnews.com dari laporan Al Jazeera.

"Mari kita tunggu sampai seluruh sistem terpasang," lanjut Shaheen.

“Adapun perempuan, mereka dapat memiliki hak-hak dasar mereka sesuai aturan Islam,” tambahnya.

Baca Juga: Nyenggol Truk Fuso, Pengendara Sepeda Motor Tewas di Depan Hotel Crown Tasikmalaya

Menurut HA Hellyer, seorang pengamat di Pusat Studi Islam di Universitas Cambridge, menyebutkan bahwa ambiguitas ini mungkin perlu waktu untuk dijelaskan.

“Akan ada banyak pertanyaan tentang bagaimana Taliban akan menerapkan Syariah, atau hukum Islam, di Afghanistan. Tidak akan ada banyak kejelasan tentang ini untuk beberapa waktu,” kata Hellyer seperti dikutip dari laporan Al Jazeera.

Syariah dan Hukum Islam di Afghanistan

"Syariah" diterjemahkan menjadi "jalan" dalam bahasa Arab dan mengacu pada prinsip-prinsip moral dan etika yang luas yang diambil dari Al-Qur'an dan hadits Nabi Muhammad SAW.

Prinsip-prinsip tersebut berbeda-beda sesuai dengan penafsiran para ulama yang mendirikan mazhab-mazhab pemikiran yang diikuti oleh umat Islam yang menggunakannya untuk membimbing kehidupan mereka sehari-hari.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Al Jazeera Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah