Ribuan penerbangan dibatalkan secara Global saat Omicron merayakan Natal

- 25 Desember 2021, 08:25 WIB
Penumpang berdiri di Bandara Internasional John F. Kennedy setelah maskapai mengumumkan penerbangan dibatalkan selama penyebaran varian virus corona Omicron pada Malam Natal di Queens, New York City, Amerika Serikat, Jumat, 24 Desember 2021.
Penumpang berdiri di Bandara Internasional John F. Kennedy setelah maskapai mengumumkan penerbangan dibatalkan selama penyebaran varian virus corona Omicron pada Malam Natal di Queens, New York City, Amerika Serikat, Jumat, 24 Desember 2021. /ANTARA/

Terlepas dari ketidakpastian dan berita suram di seluruh dunia, jutaan orang Amerika melanjutkan rencana perjalanan melalui musim liburan yang diselimuti pandemi kedua.

Moses Jimenez, seorang akuntan dari Long Beach, Mississippi, terbang ke New York bersama istri dan tiga anaknya, meskipun arus kasus COVID-19 terbaru memupus harapan mereka untuk menonton pertunjukan Broadway "Hamilton" atau mengunjungi beberapa museum.

"Hamilton" adalah satu dari selusin produksi yang membatalkan pertunjukan minggu ini karena para pemain dan kru dinyatakan positif COVID-19.

Museum dicoret dari rencana perjalanan keluarga karena banyak yang sekarang memerlukan bukti vaksinasi dan dua anak yang lebih kecil tidak memenuhi syarat untuk pengambilan gambar.

Baca Juga: Santriwati di Brebes Keracunan Usai Makan Olahan Udang

Sebaliknya, Jimenez, 33, mengatakan anak-anaknya akan melakukan yang terbaik untuk menjelajahi jalan-jalan dan taman kota, sambil juga melihat kerabat dan teman.

"Kami hanya ingin keluar dari rumah, sungguh, membawa anak-anak ke kota untuk Natal," kata Jimenez kepada Reuters, Kamis di Bandara LaGuardia New York.

New York berencana untuk secara tajam membatasi jumlah orang yang diizinkan di Times Square untuk perayaan Malam Tahun Baru tahunan di luar ruangan, sebagai tanggapan atas lonjakan kasus virus COVID-19 baru, membatasi jumlah peserta 15.000.

Pemerintahan Biden minggu depan akan mencabut pembatasan perjalanan di delapan negara Afrika selatan yang diberlakukan bulan lalu karena kekhawatiran tentang varian Omicron, kata Gedung Putih. Dilansir PRIANGANTIMURNEWS dari Chanelnewsasia, 25 Desember 2021.***

Halaman:

Editor: Aldi Nur Fadilah

Sumber: Chanelnewsasia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah