Network
PRIANGANTIMURNEWS - Tingkat infeksi COVID-19 Spanyol melebihi 1.000 kasus per 100.000 orang untuk pertama kalinya pada Senin, 27 Desember 2021.
Kenaikan ini terjadi akibat dipicu oleh varian Omicron yang menyebar cepat, meskipun rumah sakit berada di bawah tekanan yang jauh lebih sedikit daripada gelombang pandemi sebelumnya.
Angka tersebut, diukur selama 14 hari sebelumnya, naik menjadi 1.206 kasus setelah akhir pekan Natal, menurut data kementerian kesehatan.
Itu dibandingkan dengan 911 yang dilaporkan pada hari Kamis, ketika pertama kali melampaui rekor sebelumnya dari 900 kasus yang ditetapkan pada akhir Januari.
Penghitungan belum diperbarui sejak Kamis dan telah menambahkan 214.619 kasus baru ke 5.932.626 yang tercatat sejak awal pandemi.
Dilansir pringantimurnews dari Chanelnewsasia pada Selasa, 28 Desember 2021, Kementerian menambahkan 120 kematian pada jumlah kematian akibat COVID-19 sejak Kamis, sehingga totalnya menjadi 89.139.
Kematian harian telah melayang di bawah 100, jauh lebih rendah dari sekitar 1.000 pada puncak gelombang pertama tahun lalu atau sekitar 600 Januari lalu, ketika vaksinasi terhadap COVID-19 baru saja dimulai.
Hunian rumah sakit dengan pasien COVID-19 naik menjadi 7,69 persen dari 6,4 persen pada Kamis, tetap jauh di bawah 24 persen yang terdaftar pada akhir Januari. Hunian perawatan intensif mencapai 18,26 persen, setelah Januari 43 persen.
"Kami jelas akan melihat jumlah infeksi yang tinggi, tetapi tidak rawat inap dan penerimaan ICU dibandingkan gelombang sebelumnya," ujar Perdana Menteri Pedro Sanchez.
Dengan hampir 80 persen dari populasinya divaksinasi penuh dan program booster semakin cepat, Spanyol sebagian besar terhindar dari gelombang infeksi yang merajalela yang menyebabkan beberapa negara Eropa Utara memperketat pembatasan di musim gugur. ***
