Ratusan Karyawan Mengundurkan Diri, Ada Apa dengan Twitter dan Elon Musk?

- 18 November 2022, 17:55 WIB
Gambar Elon Musk terlihat di smartphone yang ditempatkan pada logo Twitter tercetak dalam ilustrasi gambar ini diambil 28 April 2022.
Gambar Elon Musk terlihat di smartphone yang ditempatkan pada logo Twitter tercetak dalam ilustrasi gambar ini diambil 28 April 2022. /REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo

Elon Musk menyampaikan pada ultimatumnya bahwa jika tidak mau bekerja keras, maka karyawan akan dipecat dan diberikan pesangon sebesar gaji 3 bulan.

Sebelumnya Elon Musk memangkas sebagian besar karyawannya. Kini, ia menawarkan dua pilihan pada karyawan yang tersisa.

Yaitu bekerja berjam-jam dengan intensitas tinggi atau pergi, dan tentunya staff yang tersisa memilih untuk pergi dari Twitter.

"Ke depan, untuk membangun Twitter 2.0 dan sukses di dunia yang semakin kompetitif, kita perlu untuk benar-benar hardcore. Ini artinya bekerja dalam jam kerja panjang di intensitas tinggi. Hanya performa istimewa akan lolos passing grade," tulis Elon Musk di email untuk pegawai.

Baca Juga: Inilah Cara Bikin Iphone Bisa Jadi Dual Sim

Menurut kabar para karyawan yang memilih untuk mengundurkan diri adalah insinyur yang bertanggung jawab atas perbaikan bug dan mencegah pemadaman.

Melansir dari New York Times, Elon Musk dan penasihatnya mengadakan pertemuan dengan beberapa pekerja Twitter yang mereka anggap "kritis" untuk menghentikan mereka pergi.

Dengan trendingnya tagar #RIPTwitter membuat pengguna bertanya-tanya apakah layanan tersebut akan dihentikan.

Beberapa orang memposting meme batu nisan dengan prasasti bahwa Elon Musk telah membunuh layanan tersebut.

Sementara yang lain bercanda bahwa hanya ada satu karyawan yang tersisa. Beberapa pengguna mengatakan mereka bermigrasi ke layanan media sosial lainnya.

Halaman:

Editor: Muh Romli

Sumber: Twitter New York Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah