PRIANGANTIMURNEWS- Minggu lalu China mencabut aturan lockdown yang membuat sebagian warganya bahagia.
Namun akibat dari pelonggaran aturan tersebut, sejumlah rumah sakit di China dikabarkan kewalahan menangani pasien COVID-19.
Bukan saja karena pasien COVID-19 yang tiba-tiba meningkat karena dicabutnya aturan lockdown, namun juga karena kurangnya tenaga medis membuat mereka yang positif COVID-19 juga harus bekerja menangani pasien.
Baca Juga: 7 Rekor yang Bisa Dicetak Lionel Messi di Final Piala Dunia 2022 Argentina vs Prancis
Saat ini, media sosial juga memperlihatkan beberapa dokter dan perawat di China yang tertular COVID-19 diminta untuk tetap bekerja, karena gejala yang mereka alami tergolong ringan.
Dilansir dari Reuters, belum ada tanggapan dari Otoritas Kesehatan China terkait infeksi COVID-19 yang kepada tenaga medis disana.
Pakat kesehatan menilai pelonggaran aturan COVID-19 yang diberlakukan China minggu lalu kemungkinan akan memicu lonjakan kasus positif COVID-19 yang parah dalam beberapa bulan mendatang.
Baca Juga: Niat Berwisata 35 Turis di Bali Malah Tercebur di Jembatan Dermaga
Hal itu dibuktikan dengan adanya beberapa rumah sakit di kota-kota besar seperti Beijing yang kewalahan menangani pasien COVID-19.