Kecam Strategi Pembangunan Keamanan Jepang, Korea Utara akan Bertindak Tegas

- 21 Desember 2022, 14:12 WIB
Ilustrasi misil yang diluncurkan.
Ilustrasi misil yang diluncurkan. /Pexels/

PRIANGANTIMURNEWS- Jepang meluncurkan strategi pembangunan militer baru sebesar 320 U.S. dollar untuk meningkatkan keamanan dari ancaman yang mungkin akan ditimbulkan oleh Negara China, Rusia dan Korea Utara.

Selang beberapa hari setelah Jepang membangun strategi keamanan barunya, Korea Utara melalui kementerian luar negerinya merilis kecaman terhadap tindakan tersebut karena mengubah struktur lingkungan keamanan regional yang telah berubah dengan signifikan karena kebijakan Jepang tersebut.

Korea Utara menyampaikan bahwa langkah Jepang telah melanggar Piagam PBB dan merupakan ancaman yang akan menimbulkan masalah serius pada kedamaian dunia. Pihak Korea Utara berjanji kan mengambil tindakan tegas terhadap pilihan Jepang yang salah dan berbahaya.

Baca Juga: Ngilu! Kepala Kemaluan Bocah di Riau Terpotong di Sunatan Massal, Ini Kronologinya

 “Strategi keamanan baru Jepang secara efektif memformalkan kebijakan agresi baru dan secara mendasar mengubah lingkungan keamanan Asia Timur,” ungkap juru bicara kementerian luar negeri Pyongyang dalam sebuah laporan yang diterbitkan oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara.

Pihaknya menegaskan pula akan mengambil tindakan militer untuk memperjuangkan apa yang mereka sebut hal-hak kenegaraan Korea Utara dan sebagai respon dari situasi keamanan kawasan yang dianggap rumit.

“Menanggapi langkah Jepang untuk mewujudkan ambisi yang tidak adil dan berlebihan, Korea Utara akan terus menunjukkan betapa prihatin dan tidak senangnya kami dengan tindakan praktis," lanjut juru bicara itu.

Baca Juga: Rekomendasi Lagu Hanya Rindu Karya Andmesh Kamaleng Cocok Diputar saat Hari Ibu, Ini Lirik Lengkapnya

Dilansir dari Aljazeera, strategi militer lima tahun Negeri sakura ini memang berpotensi mengarahkannya Jepang untuk menjadi pembelanja kebutuhan militer terbesar ketiga di Dunia setelah setelah Amerika Serikat (AS) dan China.

Halaman:

Editor: Galih R

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x