Negara-negara Terapkan Pembatasan COVID, China: Itu adalah Keputusan Diskriminatif

- 31 Desember 2022, 13:51 WIB
 Ilustrasi demonstran China/Freepik
 Ilustrasi demonstran China/Freepik /

“Tujuan sebenarnya adalah untuk menyabotase tiga tahun upaya pengendalian COVID-19 China dan menyerang sistem negara itu,” kata surat kabar tabloid milik pemerintah China Global Times, dikutip sebuah artikel yang diterbitkan pada Kamis malam.

Artikel tersebut mengecam pembatasan sebagai tindak yang tidak memiliki dasar dan sangat diskriminatif, serta menandai penolakan paling jelas atas China membatasi dan memperlambat pembukaan kembali negara tersebut.

Baca Juga: Resep Bumbu Oles Sosis Bakar, Rekomendasi Menu Tahun Baru 2023 untuk Anak-anak

Diketahu memang China menutup semua perbatasannya selama tiga tahun, memberlakukan penguncian yang sangat ketat dan pengujian tes tanpa henti.

Namun, tiba-tiba negeri tirai bambu tersebut malah berbalik arah menuju hidup dengan COVID yang diumumkan pada 7 Desember 2022 lalu. Setelah aksi protes masyarakat China meluas terhadap aturan "NOL COVID".

Diberitakan bahwa China disebu aksi protes masyarakatnya, akibat kondisi ekonomi tak stabil.

Akan tetapi, ketika pembatasan tersebut dicabut justru malah memberi jalan bagi gelombang infeksi baru menyebar ke seluruh negeri, membanjiri rumah sakit dan rumah duka.

Baca Juga: TERBARU! Ferdy Sambo Cabut Gugatan untuk Presiden Jokowi dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo ke PTUN

Perlu diketahui China adalah negara yang berpenduduk 1,4 miliar orang.

Jumlah kematian resmi China saat ini adalah sebesar 5.247 sejak pandemi dimulai, lebih besar satu juta kematian dibandingkan dengan Amerika Serikat.

Halaman:

Editor: Muh Romli

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah