Nahas! Wanita Hamil dan Bayi Empat Bulan Meninggal, Tragedi Perahu Mediterania di Italia

- 4 Februari 2023, 11:20 WIB
 ilustrasi perahu pengungsi yang tiba di pulau pulau Lampedusa, Italia.
ilustrasi perahu pengungsi yang tiba di pulau pulau Lampedusa, Italia. / Pixabay/



PRIANGANTIMURNEWS - Wanita hamil dan bayi berusia empat bulan meninggal dalam tragedi Perahu Mediterania. Ditemukan di wilayah kawasan pulau Lampedusa, Italia.

Pejabat sekitar dan saksi mata menyampaikan bahwa masih terdapat korban lain, akibat mengalami kedinginan dan kelaparan di atas kapal.  

Walikota pulau Lampedusa, Filippo Mannino menyampaikan dalam laporan dari penjaga pantai bahwa terdapat delapan korban meninggal dalam tragedi tersebut.

Baca Juga: Tottenham Hotspur vs Manchester City: Preview, Prediksi Skor, H2H, Link Live Streaming!

"Penjaga pantai Italia menemukan delapan mayat, lima pria dan tiga wanita pada Kamis malam, 4 Januari 2023 dan 42 orang yang selamat dibawa ke darat," ungkap Mannino,

Kantor berita ANSA Italia menyampaikan bahwa Tim SAR turun tangan melakukan pencarian dan penyelamatan di wilayah sekitar laut mediterania.

Setelah mengamankan kapal korban migran tersebut, serta mencari dua orang mayat yang masih hilang.

Tim SAR menemukan para penumpang tersebut, sedang perahu sepanjang enam meter dari kota Sfax, Tunisia pada Sabtu, 4 Februari 2023.

Baca Juga: Pratinjau Borussia Dortmund vs SC Freiburg Beserta Head to Head dan Link Nonton Gratis!

Dimana kapal itu berjarak 67 kilometer (42 mil) dari Pulau Lampedusa, yang merupakan tempat tujuan mereka.

Saat itu kondisinya basah kuyup, mengalami kedinginan dan dehidrasi yang ekstrem setelah berhari-hari berada di laut lepas.

Mereka menceritakan betapa sulitnya kondisi tersebut, dimana salah seorang wanita diantara rombongan membawa bayi empat bulan.

Bayi tersebut kemudian meninggal dalam perjalanan karena kelaparan, menenggelamkan jasadnya kedalam laut karena kesedihan mendalam.

Baca Juga: Pratinjau Sassuolo vs Atalanta Lengkap Dengan Head to Head, Prediksi Skor dan Link Nonton!

Disusul kemudian sang ibu yang juga ikut meninggal karena kedinginan dan kelaparan tersebut.

Sisilia, Jaksa penuntut di kota Agrigento telah meluncurkan penyelidikan atas insiden tersebut.

Pasalnya Pulau kecil itu telah berurusan dengan kedatangan ratusan pengungsi dan migran.

Parahnya Mannino mengeluh, karena penduduknya dibiarkan hampir sendirian dalam menangani penerimaan migran tersebut.

Baca Juga: Tips Mewujudkan Mimpi dari Dr. Fahrudin Faiz

Walikota pada hari Kamis, 3 Februari lalu mengimbau Perdana Menteri Giorgia Meloni untuk meminta dukungan pemerintah, dalam menangani tragedi besar ini.

"Tolong, kami tidak bisa menanganinya lebih lama lagi," ujar Mannino saat menuju ke pelabuhan Favaloro, menjelang kedatangan migran.

Dilaporkan oleh pihak aparat, para penumpang itu berasal dari Mali, Pantai Gading, Guinea, Kamerun, Burkina Faso dan Niger.

Telah dibawa ke pusat penerimaan di pulau, dan akan dilakukan proses interogasi oleh jaksa selanjutnya.

Baca Juga: Persib Resmi Menjamu PSS Sleman di GBLA, Misi Kembali ke Puncak Klasemen Terbuka Lebar!

Dalam laporannya, hampir 5.000 pengungsi dan migran telah mendarat di Italia sejak awal tahun.

menurut Kementerian Dalam Negeri Italia, angka tersebut naik lebih dari 3.000 pada periode yang sama. Dimana tahun lalu hanya mencapai 1.000 orang.

Dalam beberapa bulan dilaporkan ratusan orang telah tenggelam di lepas pantai Tunisia.

Dimana para migran itu mencoba menyebrang dari Tunisia dan Libya menuju Italia.

Pantai Sfax telah menjadi titik keberangkatan utama bagi orang-orang yang melarikan diri dari kasus kemiskinan dan konflik di Afrika dan Timur.

Baca Juga: Liga BRI Persib vs PSS : Jadwal, Preview, Prediksi Skor, Lokasi Laga dan Duel Sudah Bisa Disaksikan Penonton

Hal tersebut dilakukan karena mereka ingin mendapatkan kesempatan hidup yang lebih baik dan damai di Eropa.***

Editor: Galih Cipta Nugraha

Sumber: ANSA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x