Pasca Gempa Kembar Turki-Suriah, Suhu Beku dan Masyarakat Tak Tahu akan Kemana  

- 7 Februari 2023, 07:42 WIB
Evakuasi korban yang terus bertambah oleh Tim The White Helmets di Suriah, setelah gempa aftershock, ditengah suhu beku dan ketika perang saudara berkabung menjelang malam di twitter @SyriaCivilDef
Evakuasi korban yang terus bertambah oleh Tim The White Helmets di Suriah, setelah gempa aftershock, ditengah suhu beku dan ketika perang saudara berkabung menjelang malam di twitter @SyriaCivilDef /

PRIANGANTIMURNEWS - Korban gempa kembar Turki yang selamat belum lepas dari penderitaan, mereka harus harus berhadapan dengan suhu beku di musim dingin.

Disamping bertambahnya korban gempa kembar di Turki dan Suriah, tim penyelamat pun harus memikirkan tempat evakuasi yang layak sementara untuk para korban.

Ahmed al-Khatib, produser Al Jazeera di Gaziantep Turki menyampaikan malam tadi orang-orang yang selamat dari bencana tak tahu akan ke mana.

Baca Juga: Pratinjau dan Jadwal Penyisihan Grup Liga Champions CAF 2023

“Disini Anda akan melihat ratusan dan ribuan mobil keluar masuk jalanan," ungkap Ahmed.

"Orang tidak merasa aman bahkan ketika ada di dalam masjid atau gedung pemerintah. Mereka lebih suka berdiri di luar," lanjutnya.

"Sekarang di bawah nol derajat, itu sangat terlalu dingin. Bahkan Ketika saya berbicara dengan seseorang, saya gemetar, ” pungkasnya.

Sementara di Suriah mereka terbagi menjadi dua wilayah terdampak, wilayah yang dikuasai pemerintah dan yang dikuasai oposisi negara akibat kondisi perang.

Baca Juga: Uji Ketelitian Anda! Temukan Tiga Perbedaan pada Gambar Dalam 60 Detik!

Disamping wilayah Turki tersebut adalah rumah bagi jutaan pengungsi bagi Suriah akibat perang saudara tersebut.

Juga akhirnya membuat masyarakat Suriah yang mengungsi tak tahu akan pergi kemana saat ini, dan siapa yang akan memberi pertolongan di tengah kondisi sulit.

Bahkan korban di Suriah semakin bertambah hingga hampir mencapai angka 1.300 orang meninggal saat ini, sementara korban di Turki 2.316 orang meninggal.

Tim penyelamat The WHite Helmets menyampaikan bahwa sampai saat malam itu, masih banyak korban yang terperangkap di reruntuhan saat situasi suhu beku.

El Mostafa Benlamlih, koordinator residen dan kemanusiaan PBB di Suriah mengatakan infrastruktur rusak parah hampir di seluruh wilayah.

Baca Juga: Lempeng Indo-Australia Tunjukkan Pergerakan, Sebabkan Gempa 5,4 M di NTB

Bahkan beberapa rumah sakit hancur dan tidak ada bahan bakar yang tersedia untuk mengevakuasi penduduk ke kota lain.

“Sumber air telah rusak. Kami sangat mengandalkan tangki air. Banyak dari mereka yang membutuhkan perbaikan serius atau perlu diganti,” ucap Mostafa.

“Kami membutuhkan lebih banyak bantuan di sini,” tegasnya

Dr Steven Godby, pakar bahaya alam di Universitas Nottingham Trent menyampaikan suhu beku musim dingin dapat mempersingkat waktu evakuasi yang dibutuhkan.

Menyebabkan tim penyelamat harus mengatur waktu dari kemungkinan badai datang atau memaksakan kondisi dengan berbagai risiko keselamatan.

Baca Juga: Inilah Daftar 5 Calon Tetap Ketua Umum PSSI, Ada Idola Anda?

Ditambah kondisi Suriah yang tengah dilanda perang saudara, justru semakin mempersulit upaya penyelamatan dari berbagai pihak luar dan dalam, tambahnya.

Suhu musim dingin di beberapa daerah dilaporkan turun di bawah titik suhu beku dalam semalam, kondisi tersebut jelas sangat buruk.

Terutama bagi orang-orang yang masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan dan yang telah kehilangan tempat tinggalnya. Hujan salju turun di semua wilayah.

Bencana gempa kembar tersebut menjadi gempa yang memakan korban tertinggi di Turki setelah tahun 1999, yang merenggut nyawa 17.000 penduduk Turki.

Baca Juga: Korban Gempa Dahsyat Turki-Suriah Meningkat, Total 3609 Meninggal, 12.000 Terluka dalam 145 Susulan

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan 6 Februari 2023, sebagai bencana bersejarah dan menyatakan tujuh hari berkabung.

“Setiap orang berusaha dengan sepenuh hati meskipun musim dingin, cuaca dingin dan gempa bumi yang terjadi pada malam hari membuat segalanya menjadi lebih sulit,” ucap Erdogan.

Menambahkan bahwa 45 negara telah menawarkan bantuan sigap dalam upaya pencarian dan penyelamatan korban jiwa.

Sebagian Turki, Rusia Bahkan Palestina dan Zionis Israel berjanji akan memberi bantuan ke sebagian besar wilayah pemerintah Suriah.

Tapi tidak jelas apakah bantuan juga akan datang atau tidak untuk wilayah Suriah yang diduduki oleh oposisi di barat laut tersebut.

Baca Juga: Inilah Lirik Mars Satu Abad Nahdatul Ulama, Karya KH. Musthofa Bisri

Namun yang jelas, musim dingin dengan suhu beku saat ini menjadi ancaman yang serius untuk mereka. Tidak hanya itu, tetapi bagi warga yang telah kehilangan rumah pula.***

Editor: Galih Cipta Nugraha

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x