Zelensky Minta Dukungan Senjata Lebih Cepat, Untuk Gagalkan Pergerakan Rusia

- 18 Februari 2023, 07:33 WIB
Presiden Volodymyr Zelensky saat menyampaikan pernyataan yang diunggah di akun Instagramnya @zelenskiy_official.
Presiden Volodymyr Zelensky saat menyampaikan pernyataan yang diunggah di akun Instagramnya @zelenskiy_official. /

PRIANGANTIMURNEWS - Volodymyr Zelensky minta dukungan senjata lebih cepat, untuk gagalkan pergerakan Rusia.

Bukan tanpa alasan Zelensky menyampaikan desakan tersebut kepada pihak sekutu Barat.

Melainkan hal tersebut juga merupakan peringatan pada sekutu Barat bahwa tengah terjadi penundaan pergerakan dari pihak Rusia.

Baca Juga: Sadis, Seorang Ibu Muda Dibunuh di Bekasi, Anak Korban Dibawa Kabur Oleh Pelaku

Presiden Ukraina itu juga memperingatkan pada konferensinya bahwa penundaan bantuan militer akan mempengaruhi Rusia.

Konferensi keamanan tersebut dilakukan pada hari Jum'at di Jerman

“Tidak ada alternatif selain kecepatan karena kecepatanlah yang menjadi sandaran kehidupan,” kata Zelensky.

Ukraina sangat bergantung pada senjata Barat untuk menggagalkan ambisi Presiden Rusia Vladimir Putin yang ingin menguasai sebagian besar wilayah negara itu.

Baca Juga: Rusuh di Jatidiri, Erick Thohir Buka Suara!

Namun memberi bantuan militer, adalah ujian terberat sekutu Barat ditengah gelombang inflasi tinggi dan masalah ekonomi lainnya.

Olaf Scholz, Kanselir Jerman mendesak sekutu untuk segera mengirim bantuan pada Ukraina jangan sampai upaya untuk melengkapi Ukraina dengan senjata terhenti.

“Mereka yang dapat mengirim tank tempur seperti itu harus benar-benar melakukannya sekarang,” ujar Scholz, pada konferensi yang sama

Scholz juga menyampaikan bahwa dirinya akan berkampanye secara intensif untuk sekutu agar segera mengatasi masalah serius tersebut.

Baca Juga: Bali United VS Persebaya, Aji Santoso Antisipasi Kebangkitan Serdadu Tridatu!

Kondisi tersebut adalah tekanan balik kepada pihak sekutu Barat, setelah Jerman mendapat tekanan selama berbulan-bulan dari sekutu

Agar menyetujui pengiriman tank Leopard buatan Jerman, sebelumnya.

Dimana saat itu Jerman menolak dan namun pada akhirnya mengalah dan setuju membantu Ukraina pada bulan Januari.

Dengan mengatakan, bahwa pihaknya akan mengirim kompi yang terdiri dari 14 tank Leopard 2 A6 untuk merakit setidaknya dua batalyon tank untuk Ukraina.

Sejak saat itu, pejabat Jerman menyampaikan pihaknya benar-benar kecewa karena negara lain tidak menawarkan lebih banyak senjata di Ukraina.

Baca Juga: Jadwal Sholat dan Imsak Sumedang Sabtu 18 Februari 2023 serta Doa Sebelum dan Sesudah Makan

Jerman juga masih menunggu beberapa sekutu Eropa untuk menindaklanjuti janji mereka sendiri kepada Ukraina.

Scholz juga menyampaikan bahwa Jerman akan mempermudah bantuan pada Ukraina seperti dengan melatih tentara Ukraina atau membantu logistik.

Sekitar 40 kepala negara, pemerintahan serta politisi, dan pakar keamanan lainnya dari hampir 100 negara akan menghadiri pertemuan tiga hari di Munich.

Disebabkan kekhawatiran yang akan terus berlanjut, dimana pertempuran di Ukraina memang telah menyebabkan perang dingin baru.

Baca Juga: Hati- hati Saat Bicara ! Jangan Sampai Perlihatkan Keadaan Hati Begitu Mudah

Memasok bantuan kepada Ukraina dengan jumlah hampir miliaran dolar bantuan militer, telah membuat hubungan tegang sekutu-sekutu Barat.

Pasalnnya setelah menerima janji tank dan lebih banyak amunisi dari Barat, Ukraina sekarang minta jet tempur.

Jelas beberapa negara sekutu kemudian menolak permintaan tersebut, sehingga menimbulkan ketegangan serta mempertanyakan pihak mana yang akan mengirim Jet Tempur.

Zelensky berjanji Ukraina pada akhirnya akan menang atas agresi Rusia, mereka memprediksi bahwa kemenangan akan terjadi tahun ini.

Baca Juga: Imigran Rohingya Kembali Terdampar di Aceh, UNHCR Tunggu Keputusan Pemindahan

Namun pihaknya memperingatkan bahwa Rusia masih bisa merenggut banyak nyawa.

“Itulah mengapa kita harus bergegas, kami membutuhkan kecepatan." ujar Zelensky

Negara-negara Barat memang memihak Ukraina, tetapi kadang-kadang mereka lambat memenuhi permintaannya.

Untuk pertama kalinya dalam dua dekade, penyelenggara konferensi tidak mengundang pejabat Rusia ke Munich.

Baca Juga: Pengemudi Brio Sepakat Damai, Pengemudi Fortuner Siap Ganti Rugi

Disebut itu adalah penghinaan terbaru ketika negara-negara Barat berusaha untuk mengisolasi Rusia secara diplomatis atas invasi skala penuh yang dimulai pada 24 Februari 2022.***

Editor: Galih Cipta Nugraha

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah