Palestina Buka Suara atas Batalnya U-20 di Indonesia, Sebut FIFA Berstandar Ganda

- 1 April 2023, 07:40 WIB
   ilustrasi bendera palestina
ilustrasi bendera palestina /Anadolu/

PRIANGANTIMURNEWS - Palestina buka suara terkait batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia dan ungkap penyesalan atas keputusan FIFA yang berstandar ganda.

Pembatalan Indonesia atas tuan rumah untuk Piala Dunia U-20 menjadi sorotan tajam media timur tengah, karena menolak Timnas Israel dan membela Palestina.

Meski FIFA mengumumkan bahwa Tragedi Kanjuruhan adalah penyebab utama pembatalan.

Baca Juga: Simak! Ini Negara yang Pernah Mendapat Sanksi FIFA karena Keteledorannya

Tampaknya standar ganda FIFA tercium oleh negara mayoritas negara Muslim lainnya, termasuk Arab Saudi dan Mesir, disamping Palestina.

Dewan Tinggi Pemuda dan Olahraga Palestina dalam media 'Wafa' menyampaikan penyesalannya atas kebijakan FIFA, dan sebut FIFA terap standar ganda di Dunia.

Dilaporkan pada Kamis, 30 Maret 2023 dalam siaran pers Dewan Tinggi Pemuda dan Olahraga Palestina secara langsung.

Baca Juga: Turki Menyetujui Keanggotaan Finlandia atas NATO, Tinggalkan Negara Tetangganya

"Meskipun kami yakin olahraga dan politik perlu dipisahkan, sulit untuk menutup mata terhadap tuntutan nasional karena ini meniadakan demokrasi," ungkapnya.

"Sementara mengambil keputusan sepersekian detik untuk melarang Rusia dari kompetisi internasional atas invasi ke Ukraina," tambahnya.

"Baik IOS dan FIFA telah menahan diri selama beberapa dekade untuk mengambil tindakan kecil terhadap Israel karena pendudukan Palestina," tegasnya

"Pelanggaran berkelanjutan terhadap hak asasi manusia, rasisme, segregasi, dan penghancuran sistematis infrastruktur di Palestina," tegasnya.

Baca Juga: Cara Jitu Fadil Jaidi Ajak Pak Muh Syuting di Acara TV untuk Pertama Kalinya, Langsung Trending!

Sementara media Arab Saudi 'Wattan' mengabari kondisi serupa terkait Indonesia, namun mereka menyoroti sikap Bali yang mayoritas Hindu.

"Keputusan itu diambil Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengatakan membatalkan drawing setelah penguasa pulau Bali yang mayoritas beragama Hindu menolak menjadi tuan rumah," tulis Wattan.

Sementara berita 'Raya' media Mesir jauh lebih tegas, dengan menyertakan pengamat sepak bola asal Mesir bernama Mohamed Aboutrika.

Menentang dan mengecam FIFA serta meminta federasi yang terlibat meninjau kebijakan apartheid. Dimana Israel berlaku tidak adil pada pemain sepakbola Palestina.

Baca Juga: Masyarakat Empati Timnas Indonesia Menuntut I Wayan Koster Minta Maaf kepada Rakyat Indonesia

"Entitas Zionis adalah epidemi dunia pendudukan yang harus diboikot dan dibuang oleh semua orang dan standar ganda masih berlaku di FIFA. Itu tidak mengejutkan," ujar Aboutrika.

Sementara rakyat Palestina berdiri bersama Indonesia atas apa yang mereka sebut ketidakadilan FIFA, mengucapkan kata terimakasih sudah berada di sisi mereka.***

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: WAFA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x