L'Equipe menyampaikan bahwa yang memerintahkan wasit agar tidak memberikan kesempatan berbuka puasa untuk pemain Muslim diantaranya adalah FFF sendiri.
Dengan cara mengirimkan email kepada wasit yang berisi larangan menghentikan permainan sejenak untuk pemain muslim yang akan berbuka puasa.
Phobia dengan umat muslim
Dalam surat tersebut juga memuat bahwa sepakbola sama sekali tidak boleh diganggu oleh politik, agama, dan ideologis. Dalam level klub, pemilik lisensi sampai wasit.
Jelas aturan ini memberatkan pemain muslim dan membuat suporter geram, pasalnya Prancis selalu menerapkan aturan berbeda dari negara-negara tetangganya termasuk Inggris.
Baca Juga: Prancis Lumpuh Kembali AkibatDemo Nasional yang Melibatkan 3,5 Juta Serikat Pekerja
Inggris sendiri memberikan kesempatan pada pemain sepakbola Muslim untuk berbuka puasa dimana wasit akan menghentikan permainan sejenak di Premier League.
Keberadaan seorang muslim sudah mulai dihormati di Inggris mesti minoritas, bahkan London menyiapkan pembukaan bulan suci Ramadhan dengan menghias jalan.
Apa yang terjadi di Prancis, menunjukkan regulasi yang terlalu ketat dan akhirnya jatuh pada intoleran.