"Pertempuran telah berlangsung hampir tanpa gangguan. Ini adalah situasi yang sangat cair. Jadi sangat sulit untuk mengatakan ke mana keseimbangan bergeser," lanjutnya.
Baca Juga: YG Entertainment Bantah Rumor Kencan Antara Rose BLACKPINK dan Kang Dong Won
Update angka kematian tersebut dilaporkan beberapa jam setelah Antonio Guterre, Sekretaris Jenderal PBB menghimbau kedua belah pihak berhenti untuk bertikai.
Guterre menekankan bahwa permusuhan yang berkelanjutan akan benar-benar mempertaruhkan masa depan negara Sudan karena jumlah korban warga sipil yang terus meningkat.
Perang saudara Sudan tersebut terjadi di ibukota Sudan, Khartoum dan beberapa kota serta wilayah lain di sekitarnya.
Hal yang paling menyedihkan, perang tersebut terjadi di akhir bulan suci Ramadhan. DImana masyarakat Sudan sangat memimpikan Idul FItri yang tenang dan damai dari konflik sebelumnya.
Baca Juga: 10 Makanan Khas Lebaran Dari Berbagai Daerah di Indonesia
Pasukan RSF menuduh kubu militer telah melakukan penyerangan pada pasukannya di selatan Khartoum.
Tetapi kubu militer membantah bahwa kubu RSF telah menyebarkan kebohongan dan menyatakannya sebagai kelompok pemberontak.