Korban Perang Saudara Sudan Terus Meningkat, Tenaga Medis: Naik Menjadi 863 Orang

- 23 Mei 2023, 15:15 WIB
Perang saudara di Sudan kini telah merenggut 863 korban jiwa warga sipil per 22 Mei 2023./Anadolu
Perang saudara di Sudan kini telah merenggut 863 korban jiwa warga sipil per 22 Mei 2023./Anadolu /

PRIANGANTIMURNEWS - Perang saudara Sudan yang terjadi sejak 15 April 2023 lalu, telah merenggut korban jiwa yang terus bertambah.

Perang yang terjadi antara militer Sudan dan dan kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF), kini telah merenggut korban jiwa sebanyak 863 warga sipil.

Sementara korban luka sudah mencapai hampir 3.531 warga sipil. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Dokter dan tenaga medis setempat pada Senin, 22 Mei 2023.

Baca Juga: Dampak Perang Saudara di Sudan, 450 Ribu Anak Tinggalkan Rumah

Kondisi tersebut sangat mengerikan, karena korban warga yang tidak bersalah dalam perang kedua kubu tersebut terus bertambah.

Tenaga medis juga mengatakan kabar terbaru bahwa 28 warga sipil meninggal dalam bentrokan antara dua rival militer di kota Nyala, ibu kota provinsi Darfur Selatan, dalam beberapa hari terakhir.  

Pekan lalu, mereka melaporkan korban akibat perang itu sebanyak 850 orang dan 3.394 lainnya luka-luka.

Baca Juga: Dampak Perang Saudara di Sudan, 450 Ribu Anak Tinggalkan Rumah

Gencatan senjata tujuh hari akan mulai berlaku kembali antara tentara dan RSF pada hari Senin, setelah pembicaraan antara dua pihak yang berkonflik di Arab Saudi.

Ketidaksepakatan telah muncul dalam beberapa bulan terakhir antara tentara dan RSF atas integrasi kelompok paramiliter ke dalam angkatan bersenjata, syarat utama dari perjanjian transisi Sudan dengan kelompok-kelompok politik.

Sudan tidak memiliki pemerintahan yang berfungsi sejak Oktober 2021, ketika militer membubarkan pemerintahan transisi Perdana Menteri Abdalla Hamdok.

Menyatakan keadaan darurat dalam sebuah langkah yang dikecam oleh kekuatan politik sebagai kudeta.

Baca Juga: 23 WNI Korban Konflik Perang Saudara di Sudan, Telah Tiba di NTB

Padahal masa transisi Sudan, yang dimulai pada Agustus 2019 setelah penggulingan Presiden Omar al-Bashir dijadwalkan berakhir dengan pemilu pada awal 2024.

Namun harapan rakyat Sudan untuk hidup damai saat ini sirna pasca Perang Saudara antar militer di Sudan.***

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Anadolu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x