Presiden Zelensky: Rusia Memahami sangat baik bahwa mereka akan kalah perang dengan Ukraina

- 8 Juni 2023, 09:00 WIB
 Banjir bandang di wilayah sekitarnya, akibat hancurnya bendungan Kakhovka pada Selasa, 6 Juni 2023. Rusia dan Ukraina saling tuduh dalang dibalik hancurnya bendungan raksasa tersebut./Anadolu
Banjir bandang di wilayah sekitarnya, akibat hancurnya bendungan Kakhovka pada Selasa, 6 Juni 2023. Rusia dan Ukraina saling tuduh dalang dibalik hancurnya bendungan raksasa tersebut./Anadolu /

PRIANGANTIMURNEWS - Presiden Volodymyr Zelensky mengungkapkan kepada publik bahwa Rusia sangat memahami dengan baik bahwa mereka akan kalah perang melawan Ukraina.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Rabu, 7 Mei 2023 dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Blind, Jerman.

"Rusia memahami dengan sangat baik bahwa ia akan kalah perang dengan Ukraina setelah penghancuran bendungan Kakhovka," ejek Presiden Zelensky.

Baca Juga: Bendungan Kakhovka Hancur, Rusia dan Ukraina Saling Tuduh Dalang Peledakkan

“Mereka takut kami akan memulai serangan balasan ke arah ini (Kherson), dan mereka ingin mempersulit pembebasan wilayah kami," ungkapnya

"Mereka sangat memahami bahwa mereka akan kalah dalam pertempuran ini. Mereka memperpanjang pembebasan wilayah kami,” tegasnya.

Dirinya menyinggung bahwa Ibukota Kiyv menyampaikan informasi bahwa 'sesuatu akan segera terjadi' setelah bendungan Kakhovka hancur lebur.

Pernyataan tersebut disampaikan pada pendukung Ukraina, termasuk Jerman.

Baca Juga: Minta Penjelasan Soal Usulan Resolusi konflik Rusia-Ukraina, Jokowi akan panggil Prabowo

Lebih lanjut, Zelensky mengatakan bahwa Ukraina tidak dapat menunjukkan bukti bahwa bendungan itu dibobol oleh pasukan Rusia.

Hal tersebut karena pasukannya berada di wilayah Ukraina yang sekarang berada di bawah kendali Rusia.

"Bukti apa yang bisa kami miliki? Ketika kami disana, kami akan mengumpulkan bukti," tegasnya.

Zelensky mencatat para ahli internasional harus dilibatkan dalam kasus saling tuduh tersebut. Tentang siapa dalang dibalik penghancuran Bandungan Kakhovka.

Dirinya mengecam PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) dan Palang Merah karena tidak hadir di daerah tersebut.

Baca Juga: Rudal Jarak Jauh asal Inggris Diluncurkan Ukraina, saat Rusia Peringatkan Ancaman yang akan Datang

“Untuk menyelamatkan nyawa dan menyatakan kekecewaan atas kurangnya tanggapan atas pertanyaan yang diajukan oleh Ukraina," tegas Zelesky.

Dirinya juga mengungkapkan tuduhan bahwa serangan balasan Ukraina yang telah lama ditunggu-tunggu melawan Rusia.

Menyindir penghancuran bendungan tersebut tidak membuat segalanya menjadi lebih mudah dan untuk apa tentara Ukraina melakukan hal tersebut.

“Yang terjadi saat ini adalah tragedi, bencana lingkungan dan bencana manusia. Itu tidak membantu kami dengan serangan balasan," tegasnya.

"Itu tidak membuat serangan balik menjadi lebih mudah," ungkapnya.

Baca Juga: Ukraina Serang Kediaman Vladimir Putin dengan Drone, Kremlin: Upaya Pembunuhan Teroris

Rusia dan Ukraina pada hari Selasa, 6 Juni 2023 saling menuduh telah menghancurkan bendungan Kakhovka. Sehingga menyebabkan banjir di pemukiman warga.

Moskow menuduh Kyiv berusaha memotong persediaan air tawar di Krimea yang dipasok dari bendungan Kakhovka.

Sementara Kyiv mengklaim bahwa Rusia sedang mencoba memperlambat serangan balasan yang akan diharapkannya.***

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Anadolu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x