PRIANGANTIMURNEWS - Negara-nagara besar di Dunia mulai melakukan pergerakan untuk berebut pengaruh di kawasan Indo-Pasifik, terutama antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Rivalitas pengaruh kedua negara tersebut sangat jelas menonjol dalam konflik Laut China Selatan, serta hubungan antara China dan Taiwan.
Pada hari Jumat, 14 Juli 2023 Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Timur (EAS) yang melibatkan 18 negara melakukan diskusi terbuka tentang kawasan info-pasifik.
Baca Juga: Kandidat Presiden AS Nikki Haley mengatakan Donald Trump 'terlalu sedikit' tentang ancaman China
Indonesia termasuk dalam 10 peserta negara ASEAN yang terlibat dalam EAS, bersama 8 negara lain yakni: Australia, China, India, Jepang, Selandia Baru, Korea Selatan, Rusia, dan Amerika Serikat.
Retno Marsudi, Mentri Luar Negeri Indonesia menjadi salah satu pembicara dalam pertemuan EAS. Menegaskan bahwa jangan sampai Indo-Pasifik menjadi Medan perang berikutnya.
"Indo-Pasifik saat ini sedang berada dalam masa kritis,” ungkap Retno.
Baca Juga: Amerika Serikat Peringatkan Gencatan Senjata yang Diserukan China-Rusia adalah Senjata Taktis Perang
"Tapi kita masih belum mampu menciptakan lingkungan yang kondusif. Ketidakpercayaan dan ketidakpastian masih ada,” tambahnya.
Retno juga menekankan kepada negara-negara besar yang hadir bahwa Indo-Pasifik harus menjadi tempat yang sangat aman, damai, dan jauh dari konflik pengaruh di Dunia.