Presiden Joe Biden Siap Bertemu Presiden Kim Jong Un Tanpa Syarat, Tak Disambut Positif

- 19 Agustus 2023, 06:36 WIB
Presiden AS Joe Biden menyatakan siap untuk bertemu Presiden Korut Kim Jong Un, disampaikan Jubir Gedung Putih, John Kirby kepada pada Jumat, 18 Agustus 2023./Anadolu
Presiden AS Joe Biden menyatakan siap untuk bertemu Presiden Korut Kim Jong Un, disampaikan Jubir Gedung Putih, John Kirby kepada pada Jumat, 18 Agustus 2023./Anadolu /
PRIANGANTIMURNEWS - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan kesiapannya untuk bertemu Presiden Korea Utara (Korut) Kim Jong Un tanpa syarat.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby kepada kantor berita Kyodo Jepang pada Jumat, 18 Agustus 2023.

Meski pihak Washington sudah menyatakan kesiapannya untuk melakukan pertemuan tanpa syarat. Tapi tampaknya pihak Pyonyang tak menanggapi tawaran tersebut dengan positif.
 
Baca Juga: Perbankan Amerika Serikat Sedang Tidak Baik- baik Saja, Bagaiamana Dampak Bagi dalam negeri

"Mereka (Korea Utara) belum menanggapi secara positif tawaran itu, tapi itu masih di atas meja. Kami bersedia untuk duduk dan bernegosiasi tanpa prasyarat," ungkap Kirby.

"Kita harus memastikan bahwa kita siap dalam segala hal untuk membela kepentingan keamanan nasional kita dan kepentingan sekutu Korea dan Jepang kita," tegasnya.

Pada hari yang sama, Biden juga melakukan pertemuan puncak trilateral  bersama Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol di Camp David, AS.
 
 
Baca Juga: Presiden AS Joe Bidden Minta Israel Hentikan Serangan Jelang Gencatan Senjata

Dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) tersebut juga membahas terkait isu-isu yang menyangkut Jepang dan Korea Selatan (Korsel).

Salah satunya adalah isu keamanan dengan Korut yang sempat memanas beberapa waktu yang lalu.

Merespon pertemuan ketiga negara tersebut. Wang Wenbin, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China buka suara di Beijing.

Dirinya bersuara bahwa multilateralisme sejati harus ditegakkan ditengah isu keamanan negara yang semakin kompleks.

"Untuk menegakkan multilateralisme sejati di tengah situasi keamanan internasional yang kompleks," ujar Wenbin.
 
Baca Juga: Amerika Serikat Kecam 'Absurditas' Pidato Anti Barat Vladimir Putin

“Keamanan satu negara tidak boleh mengorbankan negara lain dan perdamaian serta stabilitas regional,” tegasnya.

Dirinya secara lugas menyindir pihak penjaga perdamaian (AS) yang menurutnya juga mengintensifkan ketegangan.

“Siapa yang menciptakan konflik dan mengintensifkan ketegangan? Komunitas internasional memiliki konsensusnya sendiri,”  sambungnya.

“Upaya untuk membentuk klik dan kelompok kecil eksklusif dan membawa konfrontasi kamp dan blok militer ke Asia-Pasifik tidak populer," tambahnya

"Itu akan memicu kehati-hatian dan penentangan dari negara-negara kawasan,” akhirinya.***

Editor: Muh Romli

Sumber: Anadolu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x