Baca Juga: Honduras U20 vs Prancis U20 di Piala Dunia U20: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor
Larangan tersebut memicu perdebatan politik. Dimana Komunitas Prancis memperjuangkan hak Muslim oleh partai sayap kiri Prancis.
Disamping itu kebijakan sekuler dan pelarangan abaya terus digaungkan oleh partai sayap kanan Prancis yang mendominasi di pemerintahan.
“Sekulerisme berarti kebebasan untuk membebaskan diri melalui sekolah,” tegas Attal.
Baca Juga: Perang Nuklir di Depan Mata: Rusia Analisis Kekuatan Gabungan AS, Inggris dan Prancis
“Isyarat keagamaan, yang bertujuan untuk menguji perlawanan republik terhadap perlindungan sekuler yang harus dimiliki sekolah,” sindirnya.
Pernyataan tersebut disindir mentah oleh salah satu Badan Nasional perwakilan asosiasi Muslim Prancis CFCM.
"Pakaian saja bukanlah tanda keagamaan,” tulis pernyataan CFCM.
Baca Juga: Prancis Lumpuh Kembali Akibat Demo Nasional yang Melibatkan 3,5 Juta Serikat Pekerja
Pengumuman kebijakan yang akan dimasukan kedalam undang-Undang tersebut merupakan keputusan besar pertama yang diambil oleh Attal.