Dimana AS menduga bahwa perusahaan tersebut digunakan Hamas untuk melakukan transfer uang dari Iran ke Jalur Gaza, Palestina. Target juga berlaku untuk pemilik perusahaan dan bahkan anaknya.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa AS akan terus berusaha untuk memotong umber pendanaan Hamas, termasuk bekerjasama dengan negara lain.
Baca Juga: Merinding! Puluhan Ribu Umat Muslim Kota Tasikmalaya Bersatu dalam Aksi Bela Palestina!
“Ini untuk mengganggu saluran pendanaan Hamas,” ujar Blinken.
Sanksi putusan tiga kali ini membekukan aset apa pun di AS, yang dimiliki oleh individu atau entitas ditargetkan.
Secara umum, melarang warga AS untuk berurusan dengan aset dan harta milik individu dan entitas yang ditargetkan.
Baca Juga: Empat Pejuang Palestina di Tepi Barat Tewas Dibantai Israel
Menteri Keuangan AS Janet Yellen dalam pernyataannya, berdalih bahwa pembekuan tersebut didasari dari sikap Terorisme Hama terhadap Israel.
“Tindakan Hamas telah menyebabkan penderitaan yang sangat besar dan menunjukkan bahwa terorisme tidak terjadi begitu saja,” papar Yellen.
“Bersama dengan mitra kami, kami dengan tegas bergerak untuk melemahkan infrastruktur keuangan Hamas, dan memutus pendanaan dari luar," paparnya