Pertemuan Darurat di Liga Arab: Bahas Posisi Arab Pasca Keputusan Sidang ICJ

- 29 Januari 2024, 07:00 WIB
Liga Arab melakukan pertemuan pasca keputusan sementara Mahkamah Internasional yang mengumumkan Israel melakukan Genosida di Gaza. Pertemuan berlangsung pada Minggu, 28 Januari 2023.
Liga Arab melakukan pertemuan pasca keputusan sementara Mahkamah Internasional yang mengumumkan Israel melakukan Genosida di Gaza. Pertemuan berlangsung pada Minggu, 28 Januari 2023. /Anadolu/

PRIANGANTIMURNEWS - Liga Arab melakukan pertemuan darurat pasca putusan sidang Mahkamah Internasional (ICJ) pada Jumat, 26 Januari 2024 yang menyatakan Israel terbukti melakukan Genosida.

Pertemuan darurat dilaksanakan pada Minggu, 28 Januari 2023 lalu sebagai tanggapan bangsa arab terhadap kondisi Gaza, Palestina yang semakin memburuk.

Asisten Sekretaris Jenderal Liga Arab Hossam Zaki menyampaikan bahwa Liga Arab akan merancang penegasan posisi negara-negara Arab terkait dengan sidang hasil putusan ICJ.

Baca Juga: Korban Serangan Udara Israel di Palestina Terus Bertambah Menjadi, Liga Arab Adakan Pertemuan Darurat

Dengan diadakan di tingkat delegasi masing-masing negara Liga Arab dan atas permintaan Palestina untuk mendiskusikan solusi Pembebasan Palestina dan Gencatan Senjata.

Sikap Afrika Selatan dalam membawa Israel ke Mahkamah Internasional di Den Haag, Belanda telah membuat setidaknya sedikit celah pengakuan kejahatan internasional di era modern ini.

Israel yang mulai menargetkan warga, membunuh petugas medis dan jurnalis, menghancurkan rumah sakit dan tempat ibadah, sekolah-sekolah dan pengungsian.

Baca Juga: Suriah Kembali Diterima Liga Arab Setelah 12 Tahun Masa Penangguhan

Telah di klaim oleh ICJ sebagai 'Genosida Mengerikan' dan meminta Israel untuk mengurangi intensitas penyerangan.

Serta tidak menghalangi pengiriman bantuan ke Gaza yang tengah mengalami krisis pangan, air bersih dan kesehatan.

Namun ICJ gagal dalam mengambil keputusan 'Gencatan Senjata Permanen', tidak bisa membuat pasukan Israel Diapers Force (IDF) mundur seutuhnya dari Gaza dalam keputusan sementaranya.

Israel dan negara sekutunya tersinggung akan keputusan ICJ dan justru malah memilih mengabaikan putusan ICJ.

Baca Juga: Gaungkan Solidaritas, Liga Arab Serukan Boikot FIFA atas Keputusan Terhadap Indonesia

Israel hingga hari ini terus melakukan serangan gencar di Jalur Gaza di mana setidaknya 26.422 warga Palestina telah terbunuh.

Menteri Luar Negeri Katz pada Sabtu, 27 Januari 2023 juga meminta pihak Barat atau sekutunya untuk menghentikan pendanaan badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Palestina (UNRWA).

"Hubungan UNRWA dengan Hamas, pemberi perlindungan bagi teroris dan melanggengkan kekuasaannya (Hamas) tidak dapat dipungkiri" tulisnya.

“Dalam membangun kembali Gaza, UNRWA harus diganti dengan lembaga-lembaga yang berdedikasi pada perdamaian dan pembangunan yang sesungguhnya,” katanya.

Baca Juga: Fantastis! Al Nassr Siap Rekrut Lionel Messi untuk Berduet dengan Ronaldo, Liga Arab Menggila!

Kondisi tersebut jelas akan mempersulit warga Gaza, dan kondisi tersebut justru malah kebalikan dari sikap yang harus di ambil Dunia untuk Palestina sesuai keputusan sementara ICJ.

Pernyataan itu membuat Amerika Serikat (AS), Inggris, Italia, Australia, Kanada, FInlandia dan bahkan Belanda sendiri penyelenggara ICJ menghentikan pendanaan kepada UNRWA.

sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan 65.087 lainnya terluka sejak 7 Oktober, menurut otoritas kesehatan Palestina.

Serangan Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Baca Juga: Gila! Usai Datangkan Ronaldo, Al Nassr Siap Rekrut Ramos dan Modric, Reuni Akbar di Liga Arab!

Sementara 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut rusak atau hancur, menurut PBB.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: Anadolu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah