Jelang Ramadhan, Kelompok D-3 Desak Solusi Gencatan di Gaza

- 5 Maret 2024, 13:30 WIB
Seorang warga Palestina tengah melaksanakan salat di Masjid Al-Huda yang telah rusak parah akibat serangan Israel di Rafah, Gaza pada 14 Februari 2024./Anadolu
Seorang warga Palestina tengah melaksanakan salat di Masjid Al-Huda yang telah rusak parah akibat serangan Israel di Rafah, Gaza pada 14 Februari 2024./Anadolu /

PRIANGANTIMURNEWS - Menjelang bulan suci Ramadhan, perang antara Palestina-Israel masih belum menemukan titik terang solusi kesepakatan bersama.

Semakin tingginya peningkatan angka kematian di Jalur Gaza, Palestina akibat genosida yang dilakukan Israel. 

Berpotensi membuat Ramadhan tahun ini, menjadi salah satu yang terburuk untuk di lalui warga Palestina, seluruh umat Muslim, dan dalam sejarah umat Muslim.

Baca Juga: Israel Lanjutkan Penyerangan: 90 Warga Gaza Meninggal dalam 24 Jam Terakhir

Desakan untuk melakukan gencatan senjata menjelang bulan suci Ramadhan, sudah mulai digaungkan di seluruh dunia oleh kelompok-kelompok HAM Dunia dan Organisasi Internasional.

Kelompok D-3 yang berisikan negara-negara berkembang yang mayoritas Muslim juga menyuarakan desakan serius kepada kedua belah pihak, untuk melakukan  gencatan senjata.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua Kelompok D-3, Isiaka Abdulkadir Imam kepada kantor berita Anadolu di forum Diplomasi Antalya.

Baca Juga: Rumah Sakit Indonesia di Gaza Berhenti Beroperasi: Kehabisan BBM dan Difitnah Lindungi Hamas

Imam menekankan bahwa kelompok D-8 menekankan bahwa solusi atas Perang Gaza harus mencapai kesepakatan Gencatan Senjata secepatnya, mengingat Ramadhan tinggal menghitung hari.

"Sebuah solusi gencatan senjata di Gaza harus segera, (itu) lebih baik bagi masyarakat, yang akan segera berpuasa,” ujar Imam.

Imam juga mengecam kehancuran yang disebabkan oleh serangan Israel di Gaza, sejak Oktober lalu. Dimana saat ini genosida Israel telah merenggut nyawa lebih dari 30.000 orang warga Gaza.

Baca Juga: Genosida Israel Hancurkan Rumah Sakit di Gaza: 500 Warga Palestina Meninggal

“Ini sangat-sangat menyedihkan dan mengkhawatirkan bagi kami. Saya pribadi prihatin, dan semua anggota D-8 juga sama-sama prihatin,” katanya.

Imam adalah seorang diplomat kawakan dari Nigeria, dirinya juga mengutip seruan gencatan senjata dan pengiriman bantuan kemanusiaan.

Dimana kutipan tersebut dibuat oleh anggota Komisi D-8 pada pertemuan musim gugur lalu.

“Ramadhan sudah dekat dan semakin cepat kita dapat menemukan solusi dan gencatan senjata, semakin baik bagi umat (masyarakat), khususnya orang-orang yang akan segera berpuasa,” tambahnya.

Baca Juga: Ancaman Keras Qatar Jika Isarel Terus Serang Gaza Palestina

Selama bulan Ramadhan, umat Islam akan melakukan puasa penuh dari matahari terbit hingga terbenam. Menahan hawa nafsu dan amarah, di samping tidak makan dan minum.

Perang Gaza dan Genosida Israel telah merubah wajah bulan Ramadhan tahun ini menjadi mengerikan, khususnya untuk warga Gaza.

Kelompok D-8  yang juga merupakan organisasi kerja sama pembangunan yang beranggotakan Bangladesh, Mesir, Indonesia, Iran, Malaysia, Nigeria, Pakistan, dan Turkiye.

Baca Juga: Bentrokan di Jalur Gaza Terjadi Lagi, Pasca Tahanan Palestina Meninggal akibat Mogok Makan 86 Hari

Merupakan delapan negara yang benar-benar mendukung kemerdekaan Palestina dan mengecam blokade Gaza yang dilakukan berpuluh-puluh tahun.

Khususnya Indonesia dan Malaysia yang mayoritas masyarakatnya sangat peduli dengan tragedi kemanusiaan yang terjadi di Jalur Gaza, Palestina.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: Anadolu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x