Guru Honorer Bukan Lumpuh, Tetapi Hanya Lemas, Tangan Kaki Susah Digerakkan

16 Maret 2021, 19:36 WIB
Sekretaris DInas Kesehatan Kabupaten Garut Leli Yuliani /Pikiran Rakyat/Aep Hendy

PRIANGANTIMURNEWS - Guru honorer di Pepes Garut dipastikan bukan lumpuh, tetapi hanya lemas, kaki.dan tangannya sulit digerakkan.  Penyebabnya ternyata bukan efek dari suntik vaksin Covid-19.

Kepastian itu disampaikan Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut Leli Yuliani.

Menurut Leli  guru yang mengalami kelumpuhan, bukan disebabkan efek vaksinasi yang telah dijalaninya. Sebelumnya E memang telah menjalani vaksinasi. Tapi setelah dilakukan penelusuran, sakit yang dialaminya saat ini tidak ada kaitan dengan vaksinasi yang dijalaninya.

Baca Juga: Wabah Covid-19 di Gym Hong Kong Menjadi Klaster Baru di Negara Tersebut

Dijelaskan Leli, seperti dikutip priangantimurnews.com dari Pikiran Rakyat, guru E menjalani vaksinasi pada Rabu 10 Maret 2021 di Kecamatan Leles. Setelan itu dia masih bisa beraktivitas dengan normal dan pada Sabtu 13 Maret 2021 ia baru merasakan lemas.

"Kita pastikan jika sakit yang dialami E saat ini bukan karena vaksinasi yang telah dijalaninya. Dua hari setelah menjalani vaksinasi, ia masih bisa beraktivitas dengan normal," ujar Leli, Selasa 16 Maret 2021.

Selain itu, Leli juga menyebutkan jika E ini bukan mengalami kelumpuhan akan tetapi hanya lemas. E juga diketahui bukan kali ini saja mengalami hal tersebut akan tetapi sebelum menjalani vaksinasi juga sempat beberapa kali menjalani perawatan di puskesmas.

Baca Juga: Pantai Pangandaran Ramai Dikunjungi Wisatawan di Hari Kerja

"Hasil penelusuran yang kita lakukan juga menyatakan jika sebelum menjalani vaksinasi, E sudah beberapa kali mengalami lemas seperti yang saat ini dirasakannya. Jadi tidak benar kalau disebutlan E lemas setelah menjalani vaksinasi," katanya.

Terkait kondisi E saat ini, ditandaskan Leli jika ia masih menjalani perawatan di RSUD dr Slamet Garut. Namun demikian, kondisi kesehatannya sudah semakin membaik dan  tim dokter yang menanganinya masih menunggi hasil pemeriksaan lengkapnya.

Sebelumnya diberitakan jika seorang guru di sebuah SMP di kawasan Kecamatan Leles mengalami kelumpuhan setelah menjalani vaksinasi Covid-19. 

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cintan, Kebohongan Elsa Terbongkar, Rendy Temukan Driver Ojol Pesanan Andin

Tak lama setelah mendapatkan vaksin, guru tersebut langsung merasakan pusing yang kemudian diikuti tak bisa berjalan serta tangannya pun tak bisa digerakan.

Kabar adanya guru yang mengalami kelumpuhan akibat vaksinasi ini dengan  cepat menyebar apalagi setelah informasinya menyebar di media sosial. Hal itu pun kemudian menjadi perbincangan hangat di masyarakat bahkan tak sedikit masyarakat yang kembali membagikan informasi yang didapatkannya melalui pesan whatsapp.

Berikut di antaranya informasi yang beredar di media sosial whatsapp terkait adanya seorang guru yang sakit setelah menjalani vaksinasi Covid-19.

"Ass... Kbr pahit. Nyungk pidu, ana kngge wakil ketua DPC Lls ayna ju teu damang, sareat teu damang, wkt paksin anjeuna tos mshn terang gaduh pnyawat bawaan dgn mmperlihatkn rongseun, obatnya tp kta dokter g apa2, stlh 3 jam dipaksin pusing, kaki tdk bsa jln dan tangan tdk bsa gerak (lumpuh) mohon do, anya."

"Assalamualaikum, kabar pahit. minta doanya buat Wakil Ketua DPC Leles, sekarang sedang sakit. Sakit karena waktu vaksinasi dia sudah ngasih tahu punya penyakit bawaan dengan memperlihatkan rontgen, obatnya. Tapi, kata dokter tidak apa-apa. Setelah 3 jam divaksin pusing, kaki tidak bisa jalan dan tangan tidak bisa gerak (lumpuh). Mohon doanya."***

(Aep Hendy /Pikiran Rakyat)

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler