Gegara Covid-19 Mental Generasi Z dan Millenial Rusak, Perlu Perhatian Khusus

4 September 2021, 23:07 WIB
Ilustrasi virus covid-19 /Pixabay/

PRIANGANTIMURNEWS - Gegara pandemi Covid-19 kesehatan mental masyarakat, khususnya generasi Z dan millenial rusak.

Panemi Covid 19, selain membuat rasa takut, juga faktor ekonomi dan minimnya interaksi menjadi penyebab gangguan psikis tersebut.

Demkikan diungkap Pendiri Gerakan Titik Koma Zahra Najwa, saat diwawancarai di Jalan Cipaganti, Kota Bandung pada Jumat 3 September 2021.

Baca Juga: Diduga Terima Fee Proyek Rp 2,1 Miliar, Bupati Banjarnegara BS dan KA Ditetapkan Jadi Tersangka

Dikutip priangan timurnews.com dari Pikira Rakyat Zahra mengatakan di masa krisis seperti ini para anak muda terutama pada rentang usia 15-23 tahun banyak yang memiliki gangguan kesehatan jiwa.

Sehingga perlu penanganan serius psikiater. Menanggapi hal tersebut Gerakan Titik Koma dengan program yang diberi nama Prosemicolon membuka layanan konseling gratis.

Ini terlihat dari banyaknya pendaftar layanan konseling untuk mengobati penyakit mental yang diderita.

Baca Juga: Raih Mendali Emas di Paralimpiade Tokyo 2020, Jokowi Sampaikan Selamat Pada Leani Ratri Oktila-Khalimatus Sadi

"Hanya dalam dua hari setelah kami membuka pendaftaran, ada 1.000 pendaftar. Akun medsos kami yang baru berusia dua minggu juga langsung diikuti 50 ribu (warganet)," kata Zahra.

Selain akibat merosotnya kondisi ekonomi, menurut dia gangguan mental ini terjadi karena semakin berkurangnya interaksi di antara masyarakat.

Dengan begitu, berbagai tekanan hidup yang dialami masyarakat khususnya kawula muda hanya dipendam sendiri sehingga semakin memberatkan beban psikis mereka.

"Dengan dipendam sendiri, selain penderita sulit menemukan solusi, beban psikisnya semakin berat.

Baca Juga: Varian Baru Covid-19, Varian Mu Sudah Menyebar di Korea Selatan dan 40 Negara

Jadi apabila tidak segera ditangani, maka para penderita akan melakukan hal-hal yang mengkhawatirkan seperti menyakiti diri sendiri hingga orang lain," ucapnya.

"Bisa ke mana-mana. Pikiran bunuh diri, narkoba, alkohol, termasuk berontak mengancam keselamatan orang lain," ujarnya.

Oleh karena itu, Najwa memastikan Prosemicolon hadir untuk memberikan layanan konseling gratis bagi masyarakat yang mentalnya terganggu.

Baca Juga: Bale: Pelanggar Rasisme yang Berulang Harus Dikeluarkan dari Sepak Bola Internasional

"Kami akan membantu semampunya. Saat ini ada 6 psikolog, serta puluhan volunteer," ujarnya.

Selain menyediakan konseling gratis bagi penderita, menurut dia gerakan yang berkolaborasi dengan DPW Partai NasDem Jawa Barat inipun bertujuan mengedukasi masyarakat agar lebih peduli terhadap kondisi kejiwaan orang sekitar.

Apalagi dengan semakin banyak warga yang tersadarkan, menurut Zahra akan semakin mudah bagi penderita gangguan mental untuk mencurahkan keluh kesah yang ada.

Baca Juga: Mau Lihat Daftar Penerima BLT UMKM Rp1,2 Juta, Klik Link di Bawah ini

"Selama ini, penderita gangguan mental merasa tabu untuk bercerita, bahkan ke keluarganya sendiri," ucapnya.***‎ (Mochamad Iqbal Maulud/Pikiran Rakyat)

Editor: Muh Romli

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler