Dampak Kenaikan BBM, Daya Beli di Pasar Tradisional Menurun dan Pengaruhi Biaya Operasional Hotel Restoran

13 September 2022, 06:09 WIB
Pedagang di pasar tradisional Pangandaran sedang melayani pembeli. /PRMN/AGUS KUSNADI/

PRIANGANTIMURNEWS- Tingkat kunjungan ke sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Pangandaran menurun.

Penurunan daya beli masyarakat terjadi pasca kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kab Pangandaran Tedi Garnida mengatakan, daya beli masyarakat di sejumlah pasar tradisional menurun.

"Ya ada penurunan daya beli masyarakat di pasar tradisional sekitar 20 persen," ungkap Tedi saat diwawancarai.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Pisces Hari Ini Selasa 13 September 2022, Berhati-hati dalam Menjalankan Tanggung Jawab

Ia menilai, penurunan daya beli pasca naiknya harga BBM, dikarenakan masyarakat sengaja membatasi pengeluaran secara berlebihan.

"Mungkin masyarakat membatasi pembelian secara berlebihan dan hanya untuk kebutuhan yang penting-penting saja," ujar Tedi.

Kendati adanya kenaikan harga BBM, Tedi mengatakan, sampai hari kemarin harga komoditi masih relatif stabil, bahkan ada beberapa komoditi yang mengalami penurunan harga seperti diantaranya seperti cabe rawit yang semula harganya Rp 56.000 turun menjadi Rp. 55.000 per kilogramnya dan cabe merah dari Rp. 60.000 turun menjadi Rp. 50.000.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Leo Hari Ini Selasa 13 September 2022, Hubungan Cintamu Cukup Rumit, Segera Selesaikan

Dampak kenaikan harga BBM tidak hanya berpengaruh terhadap penurunan daya beli masyarakat di pasar tradisional saja, juga mempengaruhi di sektor pariwisata.

Seperti halnya juga yang disampaikan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kab Pangandaran Agus Mulyana, bahwa dengan adanya kenaikan harga BBM mempengaruhi biaya operasional hotel dan restoran terutama pada bahan baku.

"Sampai sejauh ini tidak ada yang resmi menaikan harga operasional, tetapi secara pribadi atau permanajemen itu pasti ada yang naik. Seperti salah satunya menaikan harga kamar,"kata Agus.

Baca Juga: BBM Naik, Habib Muhammad Al-Attas Mengajak untuk Ikut Aksi Bela Rakyat, Pemerintah Sampai Ketakutan

Namun demikian, dirinya menghimbau, meskipun ada yang menaikan biaya operasional dan harga kamar, harus diimbangi dengan kenaikan pelayanan.

"Service nya juga harus lebih baik, sehingga kenaikan harga menjadi seimbang dengan pelayanan hotel maupun restoran," ujarnya, seraya dirinya menambahkan, tingkat kunjungan hotel saat weekend juga mengalami penurunan.***

Editor: Agus Kusnadi

Tags

Terkini

Terpopuler