Penyandang Disabilitas Tuna Rungu pun Mahir Baca Puisi

- 4 Desember 2020, 08:07 WIB
Seorang disabilitas tuna rungu sedang membacakan puisi.
Seorang disabilitas tuna rungu sedang membacakan puisi. /Pikiran rakyat/Tati/

Menurutnya ada beberapa puisi yang wajib dibacakan mereka, yaitu puisi wajib dan pilihan. Mereka juga bisa membawa puisi hasil karyanya untuk dibacakan di hadapan dewan juri yang berasal dari MGMP dan Kepala Sekolah.

Untuk puisi wajib berjudul “Doa ku” dan untuk puisi pilihan “Tanda Tanya” serta Sang Guru Qolbu”.

Baca Juga: Gempa Bumi Tektonik M 5,3 Menggoncang Kendari

Tanpa diduga menurut Sri Aminah ternyata pesertanya dari berbagai usia, anak anak usia SMA, alumni SLB ada juga yang sudah berumah tangga dan bahkan hampir lanjut usia. Mereka berasal dari berbagai daerah di Kabupaten Majalengka.

“Kami sengaja dibuka untuk semua usia karena festival puisi itu sengaja digelar untuk memberi kesempatan kepada disabilitas untuk menunjukan kemampuannya. Dengan tidak bisa bicaranya, mereka di hari disabilitas ini harus menunjukan kepada dunia bahwa mampu untuk berpuisi," ungkap Sri yang sangat telaten mengajak anak didiknya untuk terus bicara.

"Suatu upaya pada hari disabilitas internasional ini mereka juga bisa membacakan puisi, dengan bahasa isyarat, suara dan ujaran," katanya.***

 

 

Halaman:

Editor: Ahmad Ramadan

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah