Kemampuan pemerintah dalam membuat pelatihan kerja itu tidak sebanding dengan angka pengangguran yang ada. Sehingga, pemerintah daerah perlu melibatkan unsur masyarakat untuk melakukan hal serupa.
"Kami sekarang memiliki komunitas pelaku usaha yang dibina dan terus kami pantau perkembangannya. Intinya, kami ingin menciptakan wirausaha baru," kata Anne.
Pihak swasta yang ikut melakukan pelatihan kewirausahaan antara lain penyedia aplikasi perdagangan elektronik (e-commerce) lokal Topur, Kantor Pos hingga Himpunan Pengusaha Muda Indonesia.
Baca Juga: Angka Stunting di Kabupaten Majalengka Menurun
Mereka memberikan materi berupa cara pengemasan produk hingga pemasaran secara digital.***
(Hilmi Abdul Halim/Pikiran Rakyat)